Benarkah Kue Cromboloni Sebabkan Penyakit Serius? Ini Faktanya

Cromboloni
Sumber :
  • Istimewa

Bandung – Berbicara mengenai makanan manis, sama seperti fashion di setiap waktunya makanan manis memiliki tren yang berganti-ganti. Setelah croffel yang viral beberapa tahun lalu. 

Kini yang tengah hits di kalangan generasi milenial adalah cromboloni.  Cromboloni adalah hidangan kue yang memadukan antara kroisan dan bomboloni. Hidangan pastry ini memiliki tekstur kroisan yang flacky dan buttery. 

Tapi uniknya, cromboloni memiliki bentuk visual bulat dan punya isian krim seperti donat bomboloni.

Namun dibalik kenikmatan crombolini, ternyata bisa memberikan mudarat bagi tubuh terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.

 

Cromboloni

Photo :
  • Istimewa

 

Spesialis gizi klinik, dr. Diana Suganda Sp.GK, M.Kes menjelaskan bahwa gula yang terlalu banyak dikonsumsi dapat menyebabkan obesitas hingga membuat perut menjadi buncit

“Kalau dikonsumsi terus menerus pastinya akan menambah tingginya faktor risiko obestias. Gula sendiri nantinya yang kita konsumsi, dimetabolisme di tubuh akan mengikat cairan, satu molekul gula yang disimpan dalam tubuh akan berefek pada molekul air. Jadi biasanya banyak minum manis perut bagian bawah buncit, karena tertarik cairannya,” ujar dia dalam program Hidup Sehat tvOne, Senin 8 Januari 2024.

Belum lagi kandungan tepung cromboloni yang membuat keinginan untuk mengonsumsi makanan lagi dan lagi akan membuat tumpukan lemak berlebihan di dalam tubuh sehingga sebabkan perut menjadi buncit.

“Tepung-tepungan, cromboloni dan makananan yang mengandung kandungan gula tinggi. Tepung sendiri karbohidrat sederhana cepat sekali dipakai tubuh sehingga tubuh meminta lagi dan lagi. Istilahnya enggak puas. Akhirnya kalau berlebihan bertumpuk dalam tubuh jadinya buncit,” jelas dia.

Dia juga menjelaskan bahwa orang yang memiliki bentuk tubuh kurus bisa memiliki perut buncit lantaran kebiasaan mengonsumsi makanan, yang tinggi akan kandungan gula. 

“Bisa aja orang kurus perutnya buncit karena makanan yang dikonsumsi makanan tinggi gula,” ujarnya menjelaskan.