Menelisik Pindang Gunung, Kuliner Legendaris Khas Pangandaran

Pindang Gunung Pangandaran
Sumber :
  • Twitter @arieparikesit

BANDUNG – Pangandaran, Jawa Barat, merupakan salah satu daerah wisata dengan berbagai keunikannya. Selain dikenal dengan tempat wisatanya yang eksotis, Pangandaran juga terkenal dengan keanekaragaman kulinernya. Salah satu kuliner khas yang sudah melegenda di Kabupaten Pangandaran yaitu pindang gunung.

Melansir dari media lokal Pangandaran harapanrakyat.com, kuliner pindang gunung merupakan masakan berbahan dasar ikan, yang diberi kuah bumbu-bumbu tradisional dari pegunungan asli Pangandaran. Saat ini, pindang gunung menjadi kuliner yang wajib tersedia di rumah makan, restoran ataupun warung nasi di Pangandaran.

Makanan ini banyak diburu wisatawan karena cita rasanya yang khas, dan berbeda dengan kuliner lainnya. Selain gurih dan segar, pindang gunung memiliki rasa lada dan asam. Daging ikannya juga tidak hancur meski teksturnya empuk. Hal ini karena masakan pindang gunung menggunakan bahan alami kunyit.

Kuah pindang gunung juga terlihat kuning segar, sehingga siapa saja yang melihat pasti tergoda dan ingin mencicipinya. Kuliner khas Pangandaran yang menjadi buruan wisatawan, ternyata pindang gunung memiliki historis yang menarik.

Budayawan asal Kabupaten Pangandaran, Edi Rusmiadi menyebut, jika pindang gunung sudah ada sejak tahun 1940 an. Kala itu sudah mulai banyak masyarakat Pangandaran yang tinggal di daerah pesisir pantai dan menjadi pemayang atau nelayan.

Hasil tangkapan ikan di laut saat itu dimasak dengan cara di sayur, dengan bumbu-bumbu berasal dari pegunungan. Sejak saat itulah mulai dikenal masakan pindang gunung.

Pindang gunung ini mulai dikenal wisatawan sejak tahun 1970. Saat itu di pesisir pantai Pangandaran mulai berdiri losmen, penginapan dan restoran. Pindang gunung saat itu menjadi kuliner khas Pangandaran yang sangat nikmat.

 

Pindang Gunung Pangandaran

Photo :
  • -

 

Asal Usul Nama Pindang Gunung

Masakan pindang gunung menjadi salah satu warisan kebudayaan masyarakat Pangandaran yang tentunya memiliki nilai historis.

Pada zaman dulu, jika nelayan sedang panen tangkapan ikan, semua rumah makan memasak pindang gunung. Kuliner ini juga wajib hadir saat kegiatan kerja bakti dan kumpul keluarga.

Pindang gunung terdiri dari 2 kata, yakni pindang dan gunung. Pindang dalam bahasa sunda artinya sayur berkuah (angeun nu dicaian).

Sementara kata gunung adalah penjabaran dari bumbu pindang yang berasal dari rempah pegunungan seperti kunyit, cabai rawit, bawang, sereh, salam, daun kedondong, terasi dan lainnya.

Kata pindang sendiri memang berbeda arti dengan daerah lain. Jika di Pangandaran kata pindang itu untuk masakan yang disayur, namun di daerah lain justru pindang itu adalah olahan masakan yang dikeringkan. Contohnya seperti pindang bandeng.

Kuliner pindang gunung ini resmi dijadikan ikon Pangandaran, ketika saat itu Pangandaran berpisah dengan Kabupaten Ciamis tahun 2012. Pindang gunung wajib ada dalam setiap jamuan kegiatan resmi pemerintah Kabupaten Pangandaran.