Kenali Fakta Unik Sejarah Sate Maranggi Khas Purwakarta, Ini Maknanya!

Ilustrasi Sate Maranggi kuliner khas Purwakarta
Sumber :
  • istimewa

"Sate maranggi itu selalu daging, hanya dagingnya saja. Biasanya kan suka ada sate maranggi isinya gajih (lemak) padahal bukan, dan jumlah potongan daging dalam tusukan sate maranggi itu pasti selalu 3 potong, tidak kurang dan tidak lebih," imbuhnya.

Dikatakan Sahdan, tiga potongan daging dalam sate maranggi memiliki makna dan kiasan tersendiri, oleh sebab itu sate maranggi di Purwakarta tidak hanya dianggap sebagai makanan atau kuliner khas daerah.

"Tiga potongan itu mengartikan Tri Tangtu Kahirupan, dimana setiap potongan itu ada makna berbeda," kata dia.

Arti Tri Tangtu Kahirupan adalah tiga pedoman pasti kehidupan manusia atau masyarakat suku Sunda.

Kata tri atau tilu, artinya tiga dan tangtu artinya pasti atau tentu. Masyarakat tradisional Sunda memaknai tri tangtu sebagai falsafah hidup yang berpedoman pada tiga hal yang pasti.

Tiga falsafah tersebut, yakni, Batara Tunggal yang terdiri dari Batara Keresa, Batara Kawasa dan Batara Bima Karana.

Dalam pandangan hidup orang Sunda, ditegaskan bahwa orang Sunda tidak mengandalkan keyakinan hidupnya pada kekuatan diri sendiri saja, melainkan pada kuasa yang lebih besar, pengguasa tertinggi, sumber dan tujuan dari segala tujuan.