Hati-hati! 7 Modus Penipuan WhatsApp yang Wajib Kamu Waspadai

WhatsApp
Sumber :
  • id.pinterest.com

VIVABandungWhatsApp, penipuan, file APK, MyTelkomsel, tilang palsu, video call, keamanan siber


WhatsApp, sebagai aplikasi pesan yang paling banyak digunakan, tak lepas dari risiko penipuan yang merugikan penggunanya.

Tahun ini, banyak modus penipuan baru yang memanfaatkan aplikasi ini, dan sayangnya, banyak pengguna yang menjadi korban.

WhatsApp

Photo :
  • id.pinterest.com


Modus-modus ini sering kali menggunakan taktik manipulatif seperti pengiriman file APK yang dapat membahayakan perangkat dan data pribadi pengguna.

Salah satu modus yang paling sering terjadi adalah penipuan yang mengatasnamakan pengiriman paket oleh kurir.

Penipu akan mengirimkan pesan yang berisi file APK dengan nama file yang mencurigakan, seperti 'LIHAT Foto Paket'.

Ketika korban mengunduh file tersebut, perangkat mereka bisa terinfeksi dengan aplikasi jahat yang dapat mencuri informasi pribadi dan data keuangan.

Tak hanya itu, korban yang terjebak dalam penipuan ini juga bisa kehilangan akses ke rekening bank mereka.

Modus lainnya adalah penipuan dengan mengirimkan undangan pernikahan palsu. Penipu mengirimkan file APK yang mengklaim sebagai surat undangan digital.

Meskipun tampak seperti undangan pernikahan yang sah, file ini dapat menginfeksi perangkat dengan aplikasi yang berbahaya. Para pelaku memanfaatkan rasa ingin tahu korban untuk membuka file tersebut, yang berujung pada kehilangan data pribadi mereka.

Selain itu, ada juga modus penipuan yang mengirimkan surat tilang palsu.

Dalam modus ini, penipu mengirimkan file APK dengan judul ‘Surat Tilang’ yang terlihat seperti surat tilang resmi dari pihak berwenang. Korban yang tidak curiga akan mengklik dan mengunduh file tersebut, yang bisa menyebabkan perangkat mereka terinfeksi dan data pribadi mereka dicuri.

Penipuan lainnya juga menggunakan nama besar seperti MyTelkomsel, yang membuat pengguna merasa aman untuk mengklik file APK yang dikirimkan.

Setelah file diunduh, korban akan diminta memberikan izin untuk mengakses data pribadi mereka, termasuk informasi perbankan dan media sosial, yang dapat disalahgunakan oleh para penipu.

Keberadaan penipuan juga semakin meluas dengan pengumuman palsu dari bank. Penipu mengirimkan pesan yang seakan-akan berasal dari pihak bank, dengan menawarkan perubahan tarif transaksi atau permintaan mengisi formulir.

Tautan yang disertakan akan mengarahkan korban ke situs palsu yang bertujuan untuk mencuri data pribadi mereka.

Terakhir, modus yang semakin sering muncul adalah video call sex (VCS), di mana penipu melakukan pemerasan terhadap korban setelah melakukan video call.

Modus ini sangat bergantung pada ketidaktahuan korban mengenai teknologi dan dapat berakhir dengan pemerasan uang yang besar.

Jika menemui ancaman semacam ini, disarankan untuk segera menghubungi orang yang lebih berpengalaman dalam teknologi untuk menangani situasi tersebut.

Penting bagi setiap pengguna WhatsApp untuk waspada dan tidak sembarangan mengunduh file atau mengklik tautan yang tidak jelas asal-usulnya.

Mengaktifkan autentikasi dua faktor dan selalu berhati-hati dalam berbagi informasi pribadi bisa menjadi langkah terbaik untuk melindungi diri dari penipuan online yang semakin berkembang ini.

VIVABandungWhatsApp, penipuan, file APK, MyTelkomsel, tilang palsu, video call, keamanan siber


WhatsApp, sebagai aplikasi pesan yang paling banyak digunakan, tak lepas dari risiko penipuan yang merugikan penggunanya.

Tahun ini, banyak modus penipuan baru yang memanfaatkan aplikasi ini, dan sayangnya, banyak pengguna yang menjadi korban.

WhatsApp

Photo :
  • id.pinterest.com


Modus-modus ini sering kali menggunakan taktik manipulatif seperti pengiriman file APK yang dapat membahayakan perangkat dan data pribadi pengguna.

Salah satu modus yang paling sering terjadi adalah penipuan yang mengatasnamakan pengiriman paket oleh kurir.

Penipu akan mengirimkan pesan yang berisi file APK dengan nama file yang mencurigakan, seperti 'LIHAT Foto Paket'.

Ketika korban mengunduh file tersebut, perangkat mereka bisa terinfeksi dengan aplikasi jahat yang dapat mencuri informasi pribadi dan data keuangan.

Tak hanya itu, korban yang terjebak dalam penipuan ini juga bisa kehilangan akses ke rekening bank mereka.

Modus lainnya adalah penipuan dengan mengirimkan undangan pernikahan palsu. Penipu mengirimkan file APK yang mengklaim sebagai surat undangan digital.

Meskipun tampak seperti undangan pernikahan yang sah, file ini dapat menginfeksi perangkat dengan aplikasi yang berbahaya. Para pelaku memanfaatkan rasa ingin tahu korban untuk membuka file tersebut, yang berujung pada kehilangan data pribadi mereka.

Selain itu, ada juga modus penipuan yang mengirimkan surat tilang palsu.

Dalam modus ini, penipu mengirimkan file APK dengan judul ‘Surat Tilang’ yang terlihat seperti surat tilang resmi dari pihak berwenang. Korban yang tidak curiga akan mengklik dan mengunduh file tersebut, yang bisa menyebabkan perangkat mereka terinfeksi dan data pribadi mereka dicuri.

Penipuan lainnya juga menggunakan nama besar seperti MyTelkomsel, yang membuat pengguna merasa aman untuk mengklik file APK yang dikirimkan.

Setelah file diunduh, korban akan diminta memberikan izin untuk mengakses data pribadi mereka, termasuk informasi perbankan dan media sosial, yang dapat disalahgunakan oleh para penipu.

Keberadaan penipuan juga semakin meluas dengan pengumuman palsu dari bank. Penipu mengirimkan pesan yang seakan-akan berasal dari pihak bank, dengan menawarkan perubahan tarif transaksi atau permintaan mengisi formulir.

Tautan yang disertakan akan mengarahkan korban ke situs palsu yang bertujuan untuk mencuri data pribadi mereka.

Terakhir, modus yang semakin sering muncul adalah video call sex (VCS), di mana penipu melakukan pemerasan terhadap korban setelah melakukan video call.

Modus ini sangat bergantung pada ketidaktahuan korban mengenai teknologi dan dapat berakhir dengan pemerasan uang yang besar.

Jika menemui ancaman semacam ini, disarankan untuk segera menghubungi orang yang lebih berpengalaman dalam teknologi untuk menangani situasi tersebut.

Penting bagi setiap pengguna WhatsApp untuk waspada dan tidak sembarangan mengunduh file atau mengklik tautan yang tidak jelas asal-usulnya.

Mengaktifkan autentikasi dua faktor dan selalu berhati-hati dalam berbagi informasi pribadi bisa menjadi langkah terbaik untuk melindungi diri dari penipuan online yang semakin berkembang ini.