Hati-hati! Wi-Fi Publik Bisa Jadi Gerbang Penyadapan WhatsApp
- id.pinterest.com
VIVABandung – WhatsApp, aplikasi pesan yang digunakan oleh miliaran orang di seluruh dunia, memang dikenal dengan sistem keamanannya yang kuat.
Dengan enkripsi end-to-end, pesan yang dikirim hanya bisa dibaca oleh pengirim dan penerima.
Namun, meski aman, tak ada sistem yang sepenuhnya kebal dari peretasan. Beberapa cara tertentu masih bisa digunakan untuk mengakses dan menyadap akun WhatsApp, dan ternyata, beberapa metode ini cukup mudah dipraktikkan.
Salah satu cara paling sederhana yang bisa digunakan penyadap adalah dengan mengakses langsung perangkat korban.
Jika seseorang berhasil membuka kunci layar smartphone Anda, mereka bisa menginstal aplikasi mata-mata atau memindai kode QR di WhatsApp Web untuk membaca pesan secara real-time.
Oleh karena itu, menjaga keamanan perangkat Anda dan memastikan tidak ada yang bisa mengakses ponsel Anda adalah langkah pertama yang sangat penting.
Selain itu, ada juga yang lebih canggih, seperti penggunaan spyware. Aplikasi seperti Pegasus bisa diam-diam menyusup ke perangkat tanpa sepengetahuan pemiliknya.
Spyware ini memungkinkan peretas untuk memantau semua aktivitas di smartphone, termasuk pesan WhatsApp.
Untuk mencegahnya, hindari mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak jelas dan selalu pastikan aplikasi yang diinstal berasal dari tempat yang terpercaya, seperti Play Store atau App Store.
Ada juga teknik lain yang sering dipakai penipu, yaitu rekayasa sosial atau social engineering. Dalam metode ini, penipu berpura-pura menjadi pihak yang sah dan meminta kode verifikasi WhatsApp.
Misalnya, mereka bisa mengaku dari pihak WhatsApp dan meminta Anda untuk memberikan kode OTP yang Anda terima melalui SMS.
Mereka yang kurang paham teknologi, seperti orang tua, sering menjadi sasaran empuk untuk jenis penipuan ini.
Selain itu, teknik phishing juga bisa digunakan, di mana penipu mengirimkan tautan palsu yang mengarahkan korban untuk memasukkan informasi pribadi, memberi mereka akses ke akun WhatsApp.
Dan, tahukah Anda? Menggunakan Wi-Fi publik juga bisa membuka peluang bagi peretas.
Jaringan yang tidak aman memberi kesempatan bagi penyerang untuk melakukan serangan man-in-the-middle, di mana mereka bisa mengakses komunikasi Anda, meskipun pesan WhatsApp terenkripsi.
Selain itu, jika Anda membackup pesan ke layanan seperti Google Drive atau iCloud tanpa mengamankannya dengan baik, peretas juga bisa mengambil alih data cadangan tersebut.
Agar akun WhatsApp Anda lebih aman, aktifkan verifikasi dua langkah. Dengan ini, setiap kali Anda login, Anda harus memasukkan PIN tambahan selain kode OTP yang dikirim.
Selain itu, rutin periksa perangkat yang terhubung melalui WhatsApp Web dan segera keluar jika ada yang mencurigakan.
Jangan pernah membagikan kode OTP kepada siapapun, meski mereka mengaku dari pihak resmi. Juga, hindari mengklik tautan yang tidak jelas atau mencurigakan.
Pada akhirnya, meski WhatsApp sudah dilengkapi dengan banyak fitur keamanan, kewaspadaan dan kehati-hatian Anda dalam menjaga data pribadi adalah kunci utama.
Jangan remehkan langkah-langkah sederhana yang bisa melindungi akun Anda dari potensi ancaman.
VIVABandung – WhatsApp, aplikasi pesan yang digunakan oleh miliaran orang di seluruh dunia, memang dikenal dengan sistem keamanannya yang kuat.
Dengan enkripsi end-to-end, pesan yang dikirim hanya bisa dibaca oleh pengirim dan penerima.
Namun, meski aman, tak ada sistem yang sepenuhnya kebal dari peretasan. Beberapa cara tertentu masih bisa digunakan untuk mengakses dan menyadap akun WhatsApp, dan ternyata, beberapa metode ini cukup mudah dipraktikkan.
Salah satu cara paling sederhana yang bisa digunakan penyadap adalah dengan mengakses langsung perangkat korban.
Jika seseorang berhasil membuka kunci layar smartphone Anda, mereka bisa menginstal aplikasi mata-mata atau memindai kode QR di WhatsApp Web untuk membaca pesan secara real-time.
Oleh karena itu, menjaga keamanan perangkat Anda dan memastikan tidak ada yang bisa mengakses ponsel Anda adalah langkah pertama yang sangat penting.
Selain itu, ada juga yang lebih canggih, seperti penggunaan spyware. Aplikasi seperti Pegasus bisa diam-diam menyusup ke perangkat tanpa sepengetahuan pemiliknya.
Spyware ini memungkinkan peretas untuk memantau semua aktivitas di smartphone, termasuk pesan WhatsApp.
Untuk mencegahnya, hindari mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak jelas dan selalu pastikan aplikasi yang diinstal berasal dari tempat yang terpercaya, seperti Play Store atau App Store.
Ada juga teknik lain yang sering dipakai penipu, yaitu rekayasa sosial atau social engineering. Dalam metode ini, penipu berpura-pura menjadi pihak yang sah dan meminta kode verifikasi WhatsApp.
Misalnya, mereka bisa mengaku dari pihak WhatsApp dan meminta Anda untuk memberikan kode OTP yang Anda terima melalui SMS.
Mereka yang kurang paham teknologi, seperti orang tua, sering menjadi sasaran empuk untuk jenis penipuan ini.
Selain itu, teknik phishing juga bisa digunakan, di mana penipu mengirimkan tautan palsu yang mengarahkan korban untuk memasukkan informasi pribadi, memberi mereka akses ke akun WhatsApp.
Dan, tahukah Anda? Menggunakan Wi-Fi publik juga bisa membuka peluang bagi peretas.
Jaringan yang tidak aman memberi kesempatan bagi penyerang untuk melakukan serangan man-in-the-middle, di mana mereka bisa mengakses komunikasi Anda, meskipun pesan WhatsApp terenkripsi.
Selain itu, jika Anda membackup pesan ke layanan seperti Google Drive atau iCloud tanpa mengamankannya dengan baik, peretas juga bisa mengambil alih data cadangan tersebut.
Agar akun WhatsApp Anda lebih aman, aktifkan verifikasi dua langkah. Dengan ini, setiap kali Anda login, Anda harus memasukkan PIN tambahan selain kode OTP yang dikirim.
Selain itu, rutin periksa perangkat yang terhubung melalui WhatsApp Web dan segera keluar jika ada yang mencurigakan.
Jangan pernah membagikan kode OTP kepada siapapun, meski mereka mengaku dari pihak resmi. Juga, hindari mengklik tautan yang tidak jelas atau mencurigakan.
Pada akhirnya, meski WhatsApp sudah dilengkapi dengan banyak fitur keamanan, kewaspadaan dan kehati-hatian Anda dalam menjaga data pribadi adalah kunci utama.
Jangan remehkan langkah-langkah sederhana yang bisa melindungi akun Anda dari potensi ancaman.