5 Kesalahan Fatal Gentle Parenting yang Bikin Anak Gagal Berkembang

Ilustrasi Gentle Parenting
Sumber :
  • Pinterest

Kedua, terlalu permisif dan menuruti semua keinginan anak. Samantha Elsener menegaskan bahwa aturan tetap diperlukan dalam gentle parenting.

"Di negara mana pun yang demokratis ada aturan. Jadi di rumah juga harus ada aturannya," jelas Samantha Elsener 

Ketiga, tidak memberikan konsekuensi atas perilaku anak. Konsekuensi harus sesuai dengan tindakan, misalnya jika anak menumpahkan minuman, konsekuensinya adalah membersihkan tumpahan tersebut.

Keempat, mengabaikan karakteristik dan tahap perkembangan anak. Setiap anak memiliki gaya belajar dan kemampuan berbeda sesuai usianya.

Kelima, mengandalkan kata "maaf" tanpa perbaikan perilaku. "Maaf aja enggak cukup, yang cukup adalah improvement," tegas Samantha Elsener. Orang tua perlu menunjukkan perubahan nyata, bukan sekadar meminta maaf berulang kali.

Kunci keberhasilan gentle parenting terletak pada kemampuan orang tua mengenal dan mengembangkan diri. "Parenting itu tentang kita belajar tentang diri kita, mengendalikan emosi kita, regulasi emosi kita seperti apa," jelas Samantha Elsener dalam podcast youtube Womantalk

Penerapan gentle parenting membutuhkan proses dan kesabaran. Orang tua perlu membangun komunikasi efektif dan memberikan empati pada anak. Yang terpenting adalah menciptakan rasa aman di rumah sehingga anak bisa berkembang optimal.*