5 Tips Mengelola Emosi Ibu Muda Yang Sering Meledak Ledak
Kecemasan dan kekhawatiran seorang ibu seringkali muncul dari kepedulian terhadap anak. Misalnya, saat anak mengalami GTM (Gerakan Tutup Mulut), kekhawatiran ini bisa mendorong ibu untuk mencari solusi.
Faktor kelelahan menjadi pemicu utama emosi yang tidak terkendali.
Damar Wijayanti menegaskan setiap orang memiliki trigger emosi yang berbeda. Ada yang tergolong tipe A yang lebih cepat bereaksi dan optimis, sementara tipe B cenderung lebih tenang dan detail-oriented.
Memahami trigger personal menjadi kunci dalam mengelola emosi. Dengan mengenali apa yang memicu emosi kita, kita bisa lebih siap menghadapinya.
Support system yang kuat sangat diperlukan.
Teknik "time-out" bisa menjadi solusi efektif. Ketika emosi memuncak, mengambil jarak sejenak bisa membantu menenangkan diri.
Mengajarkan anak tentang pengelolaan emosi juga penting. Ini bisa dilakukan melalui modeling, seperti praktik tarik nafas bersama.