Anak Memilih-Milih Teman di Sekolah? Ternyata Ada Masalah Tersembunyi

Ilustrasi Anak Bermain Bersama
Sumber :
  • Pinterest

 

Pritta Tyas Mangestuti menekankan pentingnya membedakan antara konflik pertemanan biasa dengan perilaku bullying. Konflik terjadi ketika kedua pihak memiliki power yang seimbang.

Berbeda dengan bullying di mana ada ketidakseimbangan kekuatan.

"Kalau bully salah satu pihak powernya lebih besar, yang satu mempersepsikan dirinya tidak punya power," jelas Pritta Tyas Mangestuti.

Orang tua sering kali bingung sejauh mana harus terlibat dalam dinamika pertemanan anak. Prita menyarankan untuk terlibat sejak tahap pencarian data.

Komunikasi dengan pihak sekolah menjadi kunci. Orang tua perlu menanyakan bagaimana perilaku anak di sekolah tanpa bermaksud menyalahkan pihak manapun.

"Miss dia di sekolah tuh mainnya sama siapa? Kalau dia dikomentarin gini sama temannya dia gimana? Dia cenderung diam kah atau malu-malu?" contoh pertanyaan yang bisa diajukan ke guru jelas Pritta Tyas Mangestuti.