Cerita Mustofa, Dulu Hidup Mapan Kini Sebatang Kara Tidur di Emperan
- Istimewa
Selama ini Mustofa tinggal di sebuah rumah kontrakan. Hanya saja ia lebih memilih tidur di emperan toko karena kontrakannya jauh dan sepi. Sehingga ia lebih memilih tidur di emperan toko beralaskan kardus.
Meski mengalami stroke namun ia tetap semangat bekerja sebagai tukang parkir dengan penghasilan Rp 10-30 ribu per hari.
Mustofa menceritakan, awalnya ia bekerja di proyek properti perumahan bagian logistik. Sejumlah proyek di Jawa Barat, Jakarta hingga Banten pernah ia lakoni.
"Waktu itu proyeknya habis, gak ada kerjaan dan cerai dengan istri. Setelah itu saya jadi tukang parkir. Kalau stroke sudah dari sebelum jadi tukang parkir," katanya.
Menurutnya sejak saat itu ia hidup sebatang kara. Ia hanya pernah dikunjungi oleh anaknya yang kini telah lulus sekolah dan bekerja.
Sebenarnya Mustofa masih memiliki tiga anggota keluarga lain yang tersisa. Hanya saja ketiga saudara kandungnya itu pun tak pernah menengoknya.
"Anak pernah nengok bawa makanan. Saya tujuh bersaudara, sekarang tinggal empat. Ada yang di Ciheuleut, Perumnas sama di Bekasi. Tapi belum pernah ada yang ke sini," ucapnya.