Tim SAR Ungkap Kendala Pencarian 151 Orang Hilang Akibat Gempa Cianjur
- AP Photo/Tatan Syuflana
BANDUNG – Badan SAR Nasional (Basarnas) masih terus mencari 151 orang korban gempa Cianjur yang dikabarkan hilang.
"Kendala yang kami hadapi di antaranya karena sebaran atau jangkauan kawasan terdampak cukup luas. Selain itu, data korban dapat berubah setiap saat. Namun tim SAR, dari Basarnas bersama Potensi SAR terus melaksanakan upaya pencarian terhadap para korban yang belum ditemukan," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Umum Basarnas, S. Riyadi kepada wartawan, Rabu, 23 November 2022.
Akibat gempa, korban luka-luka tercatat ada sebanyak 1.083 orang dan warga yang mengungsi sebanyak 58.362 orang.
Sementara itu, kerugian material tercatat ada 22.198 unit bangunan, dengan kondisi rusak berat 6.570, rusak sedang 2.071 unit dan rusak ringan 12.641 unit.
Dampak gempa melanda 12 kecamatan, masing-masing Kecamatan Cianjur, Karang Tengah, Warung Kondang, Cugenang, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi, Bojong Picung, Cikalong Kulon, Sukaluyu, Pacet, dan Gekbrong.
"Tim SAR dalam operasi SAR tersebut dibagi dalam enam sektor, masing-masing tim Alfa, Bravo, Charlie, Delta, Echo, dan Foxtrot. Tim SAR terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, dan Potensi SAR lainnya," katanya.
Sebelumnya diberitakan, tim SAR masih terus berupaya mencari korban gempa bumi Cianjur. Tim SAR dibagi menjadi lima tim masing-masing tim Alfa, Bravo, Charly, Delta, dan Echo.
Pada hari kedua operasi, Selasa, 22 November 2022 hingga pukul 10.40 WIB, tim SAR berhasil mengevakusi 13 korban.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Umum Basarnas, S. Riyadi mengatakan, tim Alfa mengevakuasi satu korban anak laki-laki meninggal di Desa Benjot, Cijendil.
Diketahui, gempa bumi dengan magnitudo 5,6 melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin, 21 November 2022, pukul 13.21 WIB.
Menurut BMKG, pusat gempa bumi itu berada di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekira 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, pada kedalaman 10 km.