Tugas Berat Calon Panglima TNI, Salah Satunya 'Mengawal' Prabowo
- ANTARA
BANDUNG – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono bakal segera dikukuhkan menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa. Sebelum dilantik, muncul berbagai isu dan masalah baik di internal maupun eksternal TNI.
Menurut Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi Nasdem, Muhammad Farhan terdapat sejumlah tugas berat bagi Yudo Margono.
Yang pertama yakni Panglima TNI harus konsisten dalam melanjutkan program internal yang sebelumnya dijalankan .
"Kita memerlukan keberlanjutan program pembinaan personel TNI professional dan netral yang dibentuk dasarnya oleh Jendral Andika," katanya.
Selain itu calon Panglima TNI juga dihadapkan dengan tugas peremajaan alutsista TNI.
"Tantangan mengawal Menhan untuk mewujudkan Minimum Essential Force pada 2024 salah satunya adalah kajian rencana pembelian fregat dari Perancis yang harganya sama dengan produksi 20 unit kapal selam kecil buatan PT PAL," terangnya.
Selanjutnya, Laksamana Yudo juga dihadapkan dengan tantangan keberanian mengajukan penambahan anggaran untuk kesejahteraan prajurit TNI.
"Kesejahteraan Prajurit menjadi pekerjaan penting bagi Panglima TNI karena sebagai pengguna kekuatan," ujarnya.
"Panglima TNI harus memastikan setiap Kepala Staff Angkatan sebagai pembina kekuatan bisa memastikan prajurit siap ditugaskan dengan kesejahteraan yang memadai, baik untuk operasional, lauk pauk prajurit dan perumahan nya. Pertanyaan nya, apakah mampu meyakinkan Mentri Keuangan sebagai bendahara negara menaikkan anggarannya?," tambahnya.
Kendati demikian, Farhan percaya jika Laksamana Yudo mampu menuntaskan tugas berat tersebut, terlebih kiprahnya di angkatan laut cukup untuk mengatasi masalah di tubuh TNI.
"Laksamana Yudo Margono sudah membuktikan itu lewat tugas luar biasa sebagai Pangkogabwilhan 1 dan KSAL," pungkasnya.
Seperti diketahui, Laksamana Yudo Margono telah mengantongi persetujuan dari DPR RI untuk menjabat Panglima TNI usai uji kepatutan dan kelayakan, Jumat 2 Desember 2022. Yudo memaparkan empat program prioritas bila terpilih menjadi panglima, yakni untuk mewujudkan visinya menuju TNI Patriot NKRI.
Pertama, mengakselerasi pembangunan Sumber Daya Manusia TNI yang unggul dalam setiap penugasan, dilandasi dengan profesionalisme dan jiwa yang tangguh.
Kedua, meningkatkan kesiapan operasional satuan TNI, baik personel maupun alutsista, sehingga memiliki kesiapsiagaan yang tinggi dan siap untuk digerakkan kapanpaun sesuai dengan kebutuhan.
Ketiga, memperkuat implementasi konsep gabungan yang telah diaktualisasikan melalui pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) TNI.
Keempat, memantapkan implementasi reformasi birokrasi dan kultur di tubuh TNI guna menunjang semua tugas dan tanggung jawab TNI dalam menegakan kedaulatan NKRI.