BUMN di Tangan Dingin Erick Thohir

Erick Thohir bersama pengusaha di Jabar.
Sumber :

BANDUNG – Tangan dingin Erick Thohir sebagai Menteri BUMN dinilai mampu mendorong perbaikan kinerja dan ekosistem kerja hingga peciptaan lapangan kerja bagi rakyat, terlebih di tengah pemulihan pasca pandemi saat ini.

Demikian diungkapkan oleh dosen Sekolah Tinggi Ekonomi Syari'a di Gresik, Indahwan Suci Ning Ati.

"Kinerja dan keterpihakan BUMN tercermin dari meningkatnya alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh BRI kepada 10,9 juta nasabah yang menyerap 32,7 juta pekerja UMKM per Oktober 2022. Di sisi lain, kinerja PNM Mekaar juga mencatatkan lahirnya 13 juta pekerja UMKM dari penyaluran PNM Mekaar kepada 13 juta nasabah aktif hingga Oktober 2022," ujar Indahwan dalam keterangan resminya, Jumat, 9 Desember 2022.

Angka tersebut, lanjut Indahwan Suci, belum ditambah dari 160 ribu petani yang terserap dalam program Makmur hingga bulan November 2022. Program Makmur diluncurkan Erick Thohir pada Agustus 2021 lalu.

Program dengan makna “Mari Kita Majukan Usaha Rakyat” ini memberikan pengawasan dan pendampingan intensif kepada petani. Mulai dari pengelolaan budidaya tanaman, digital farming, hingga mekanisasi pertanian. 

"Secara total terdapat lebih dari 45 juta  lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia tercipta melalui kinerja sinergis BUMN. Ini menegaskan peran penting BUMN bagi rakyat dan bangsa Indonesia," ungkapnya. 

Kemajuan mendorong penciptaan lapangan kerja bagi rakyat ini juga makin diperkaya dengan kabar baik tentang meningkatnya laba BUMN untuk tahun ini. 

"Laba konsolidasi BUMN mencapai Rp 155 triliun ( belum diaudit ) hingga triwulan III 2022 yang menunjukkan hasil positif atas kinerja transformasi BUMN. Artinya, sudah terjadi konsolidasi, efisiensi dan fokus pembangunan ekosistem," kata Indahwan Suci.

Laba konsolidasi sebesar Rp155 triliun itu meningkat dari laba konsolidasi pada tahun 2021 yang sebesar Rp125 triliun dan meroket dari capaian tahun 2020 yang hanya Rp 13 triliun. 

Capaian tersebut turut mendorong kontribusi BUMN bagi negara berupa pajak, bagi hasil, dividen dan PNBP.

"Sampai kuartal III 2022, untuk tiga tahun terakhir pada saat COVID-19, kontribusi total BUMN mencapai Rp 1.198 triliun kepada negara yang terdiri dari pajak, bagi hasil dan dividen. Artinya lebih tinggi Rp 68 triliun dari kumulatif tiga tahun ( 2017-2019 ) yang sebesar Rp 1.130 triliun," ungkapnya.

"Semua ini menunjukkan kepemimpinan ( leadership ) dan penerapan manajemen strategis berbasis good corporate management ( GCG ) serta Core value BUMN yang telah ada yakni AKHLAK ( Amanah, kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan kolaboratif ) yang kuat dari Menteri Erick Thohir dan sangat  penting untuk mendapatkan apresiasi," pungkasnya.