Hari Peringatan Sedunia untuk Korban Lalu Lintas Jalan 2022 di Kota Bandung
- Istimewa
BANDUNG – Tingginya angka kecelakaan lalu lintas salah satunya disebabkan karena semakin tingginya pengguna kendaraan bermotor yang tidak seimbang dengan pertumbuhan bahu jalan raya.
Selain itu, tingginya angka kecelakaan lalu lintas juga disebabkan karena masih rendahnya tingkat kedisiplinan pengguna jalan raya terhadap rambu-rambu lalu lintas yang berlaku sebagai mestinya.
Karena hal tersebut lahir lah Hari Peringatan Sedunia untuk Korban Lalu Lintas Jalan atau World day of Remembrance For Road Traffic Victims (WDoR) yang diperingati pada minggu ketiga bulan November setiapp tahunnya.
WDoR ini merupakan momen untuk mengingat jutaan orang yang terluka dan tewas akibat kecelakaan lalu lintas. Selain itu, sebagai renungan untuk bisa menjadi pelajaran agar tak terulang kejadian serupa.
"Kesedihan dan penderitaan yang dialami oleh sejumlah besar orang ini menjadi lebih besar karena banyak dari korban berada pada rentan usia produktif, banyak dari kecelakaan itu dapat dan seharusnya dapat dicegah serta tanggapan pemerintah maupun masyarakat terhadap kematian dan cedera di jalan masih belum ditanggapi secara serius," ungkap Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Kota Bandung, Dadang Darmawan dalam keterangan resminya, Rabu, 14 Desember 2022.
Untuk di Kota Bandung sendiri, WDoR telah digelar pada 2 Desember 2022 kemarin, bertemakan JUSTICE.
Pada kegiatan ini dibagi menjadi 2 (dua) lokasi yaitu lokasi kegiatan kampanye oleh seluruh peserta dengan perwakilan unsur pemerintah daerah, BUMN, BUMD, Komunitas Mobil, Komunitas Motor, Komunitas/Penggiat Sepeda, Komunitas/Penggiat Pejalan Kaki bertempat di Simpang Dago Cikapayang dilanjutkan melaksanakan aksi long march menuju titik kumpul untuk kegiatan utama bertempat di Plaza Balai Kota Bandung.
"Hari Peringatan khusus ini dimaksudkan untuk menanggapi kebutuhan besar para korban kecelakaan di jalan akan pengakuan publik atas kehilangan dan penderitaan mereka. Ini juga menjadi alat penting bagi pemerintah dan mereka yang bekerja untuk mencegah kecelakaan atau merespons setelahnya, karena menawarkan kesempatan untuk menunjukkan skala besar dari dampak kematian dan cedera akibat kecelakaan di jalan," jelas Dadang.
Dadang juga menerangkan, maksud dari program kegiatan ini diharapkan dapat mengubah kebiasaan masyarakat untuk melakukan transisi menuju berkendara yang disiplin, aman serta berkeselamatan yang salah satunya adalah dengan membudayakan patuh terhadap Peraturan Lalu Lintas yang berlaku.
"Momentum ini harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya guna mencapai penurunan angka kecelakaan lalu lintas yang signifikan," imbuhnya.
Selain itu, agar terciptanya keselarasan visi dan misi antara masyarakat dengan pemerintah untuk membangun pemahaman terhadap keselamatan pengguna jalan di ruang lalu lintas untuk mewujudkan pengurangan jumlah korban fatalitas kecelakaan lalu lintas serta mengenang para korban yang terdampak akibat kecelakaan lalu lintas.
Dalam kegiatan ini juga Dishub Kota Bandung melaunching sebuah buku yang berjudul Annual Report.