Food Estate Jokowi di NTT Disebut Gagal Total? Lahan Masih Gersang
- YouTube Sekretariat Kabinet RI
BANDUNG – Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Gela Lay Rade memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang menyebutkan bahwa program food estate jagung di Belu yang dicanangkan Presiden Jokowi gagal total.
Gela mengatakan faktanya, dari luas 53 hektar food estate Rotiklot saat kunjungan terdapat 37 hektar pertanaman belum panen.
Di mana sisanya seluas 16 hektar sudah diolah lahan dan siap sarana dan prasarana produksinya.
"Jadi perlu dipahami bersama, seluas 16 hektar memang belum ditanam karena air belum tersedia dari sprinkle. Perlu diketahui pengoperasian sprinkle butuh biaya Rp 2,5 juta per hari, sehingga perlu dilakukan pertanaman dengan pola irigasi kocor selang. Kalau menunggu tanam nanti saat musim hujan masih agak lama yaitu Oktober-Desember baru ada hujan,” ujar Gela kepada awak media, Senin, 25 April 2022.
Dia memastikan, untuk lokasi yang dikunjungi Presiden Jokowi tidak benar bila dikatakan mengalami kegagalan. Dikarenakan fakta yang ada, lahan itu belum ditanam dan sedang menunggu kesiapan air.
"Bukti-buktinya saprodi masih ada dan sekarang siap ditanam. Hari Minggu kemarin mulai tanam jagung 16 hektar dengan air dikocor selang hemat tanpa biaya karena beda ketinggian bersumber bendungan rotiklot," kata dia.
Sebagai informasi, secara keseluruhan food estate Belu seluas 559 hektare terdiri dari padi 411 hektare, dan jagung 148 hektare. Untuk lokasi berada di Kecamatan Kakuluk Mesak (jagung) Desa Fatuketi atau Rotiklot 53 hektare, Desa Leosama 75 hektare, dan Kecamatan Tasifeto Timur Desa Umaklaran 20 hektare.