Viral Kasus Perselingkuhan Menantu dengan Ibu Mertua, Kriminolog Haniva Hasna Buka Suara

Haniva Hasna
Sumber :
  • Tangkapan Layar tvOne

Bandung – Kasus suami selingkuh dengan mertua yang menimpa Norma Risma sampai saat ini viral selama beberapa hari, bahkan sampai dengan hari ini.

Norma Risma, wanita asal Serang, Banten telah menjadi korban perselingkuhan suaminya, Rozy Zay Hakiki dengan ibu kandungnya sendiri.

Setelah kasus itu viral, banyak para pihak yang menyoroti kasus tersebut. Tak terkecuali seorang Kriminolog Haniva Hasna baru-baru ini juga memberikan komentar.

Haniva Hasna berpendapat, perselingkuhan merupakan pelanggaran sebuah kepercayaan, pengkhianatan sebuah hubungan serta pemutusan sebuah kesepakatan.

Menurut dia, kasus mantan suami Norma Risma dan ibu mertuanya terbilang kasus yang langka ditemukan.

"Dalam kasus ini, terdapat keunikan karena melibatkan dua pasangan yaitu pasangan orangtua dan pasangan anak. Pelakunya adalah menantu dan ibu mertua, yang dilakukan sejak sebelum terjadinya pernikahan," kata Haniva Hasna dikutip dari tvOneNews, Kamis (5/1/2023).

"Bila dilihat dari sisi power atau relasi kuasa, harusnya ibu mertua memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari calon menantu sehingga kemungkinannya sangat tipis untuk melakukan hubungan terlarang," sambungnya.

Dengan kata lain, lanjut dia, mertua memiliki power yang lebih besar untuk menolak ajakan calon menantu melakukan hubungan terlarang.

Selain itu, Haniva Hasna menyatakan, tingkat kematangan dan kedewasaan serta pemahaman terhadap nilai dan norma di masyarakat akan menjadi rem untuk melakukan perilaku menyimpang. 

Menurut Haniva Hasna, normalnya dalam keluarga terdapat partisipasi orang tua terhadap perlindungan anak. Berapa pun usia anak, orang tua secara naluri akan tetap memberikan perlindungan terbaik bagi anaknya.

"Awalnya saya pribadi mengira bahwa menantu memiliki Oedipus Complex yaitu ketertarikan anak/lelaki muda pada perempuan seusia ibunya baik secara emosional maupun seksual," kata Iva sapaannya.

"Namun belum bisa dipastikan bila tidak ada pemeriksaan lebih lanjut dari psikolog. Serta dalam kasus ini tidak ditemukan track record apakah menantu pernah berhubungan dengan perempuan seusia ibunya sebelum melakukan dengan mertuanya," tandas Iva.