Ternyata Ini Biang Kerok yang Sebabkan Pelabuhan Merak Macet Panjang
- Viva / Yandi Deslatama (Serang)
BANDUNG – Di luar Pelabuhan merak terjadi kemacetan panjang, baik di ruas tol Tangerang-Merak maupun jalan protokol di Kota Cilegon. Ternyata ini biang kerok yang menyebabkan kemacetan panjang tersebut.
Coroparet Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin mengungkapkan, kemacetan panjang disebabkan adanya pemudik yang membeli tiket dan menyebabkan perlambatan tol gate tiket pelabuhan.
Akibat masyarakat yang belum membeli tiket tapi masuk ke dalam pelabuhan, menyebabkan kendaraan di belakangnya menjadi terhambat untuk masuk ke dalam Pelabuhan Merak.
"Bukan proses tiketing, tapi mereka belum ada tiket. Jadi ketika mereka belum punya tiket, akhirnya mereka menghambat kendaraan yang dibelakangnya," ujar Shelvi dikutip dari viva.co.id, Sabtu, 30 April 2022.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk bisa membeli tiket dulu di luar pelabuhan, sehingga tidak menimbulkan antrean panjang.
Seperti diketahui, pada Kamis malam hingga Jumat, 28-29 April 2022, kemacetan panjang mengular keluar pelabuhan hingga masuk ke ruas tol Tangerang-Merak hingga jalan arteri Kota Cilegon.
"Jadi kami ingatkan kembali bagi seluruh calon pemudik, apabila ingin melakukan perjalanan melalui Ferry, kami sarankan untuk membeli tiket di luar pelabuhan sebelum masuk pelabuhan. Tiket kami bisa dibeli lewat ferizy," terangnya.
Senada dengan Shelvy, Direktur Transportasi Sungai, Danau dan Penyebrangan pada Dirjen Perhubungan Kemenhub, Junaidi mengatakan kemacetan panjang di Kota Cilegon salah satu penyebabnya adalah masyarakat yang belum membeli tiket secara online melalui aplikasi Ferizy, namun sudah masuk ke dalam pelabuhan.
Junaidi menerangkan, proses pembelian tiket online Ferizy sudah dilakukan sejak jauh hari melalui berbagai platform media.
"Tentu ini masyarakat kita yang mencoba-coba, ya sudah go show dulu baru mencari tiket. Ini tentunya akan mempengaruhi dan mengalami perlambatan di pelabuhan. Meski jauh hari sudah dilakukan sosialisasi," kata Junaidi.
Dia mengklaim Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang sempat memperlambat kepergian kapal dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni sudah tidak lagi bermasalah. Meski tidak menerangkan waktu bongkar muat kapal, Junaidi mengklaim waktunya sudah dipercepat.
"SPB tidak ada masalah, lancar, sampai saat ini tidak masalah, lancar. Bongkar muat port time nya dipercepat," ujarnya.
Perlu diketahui bahwa masih ada 184.521 pemudik yang belum menyebrang dari Pulau Jawa menuju Sumatera. Kemudian, masih ada 35.989 sepeda motor, 4.523 mobil dan 1.285 bus. Data itu berdasarkan perbandingan arus mudik antara tahun 2019 dengan tahun 2022 ini.
Jumlah masyarakat yang belum pulang kampung itu diprediksi akan memenuhi Pelabuhan sejak Jumat malam hingga hari Minggu nanti, 29-30 April hingga 01 Mei 2022 mendatang.
PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak menyiagakan 69 kapal, saat ini ada 42 kapal berukuran besar yang di operasikan untuk mengangkut pemudik.
Jalan Cikuasa Atas masih terus dijadikan kantung parkir oleh kepolisian, selama dermaga di dalam pelabuhan terisi penuh. Polisi akan mengalirkan kendaraan ke dalam pelabuhan jika terdapat kekosongan.(aga)