Kecopetan Saat Mudik ke Malang, Qatru Terdampar di Terminal Klari

Silhoueta Qatru Nada pemudik tujuan Malang kecopetan di Terminal
Sumber :
  • Viva/irvan

BANDUNG – Kabar pilu datang dari seorang pemuda di Terminal Klari, Kabupaten Karawang. Niat hati ingin pulang hendak mudik lebaran, namun nahas harus kandas gegara duit yang tak seberapa digondol maling.

Ketika di temui di mushala pom bensin terminal Klari pada Sabtu, 30 April 2022, wajahna nampak melas dan lesu. Qatru bercerita, ia juga tak sempat sahur dini hari tadi, sebab tak ada lagi uang disakunya.

"Aku kecopetan di angkot mas, kan dari Cikampek ke terminal kemarin naik angkot," ujar Qatru sembali menunduk malu.

Ternyata, Qatru  sudah terdampar satu malam di Pom bensin terminal. Kemarin Jumat, 29 April 2022 pagi, Qatru berangkat dari tempat kerjanya menuju terminal dengan niat mudik ke Kampung halaman di Malang, Jawa Timur.

Ia menuturkan, uang yang ludes digondol maling merupakan semua uang yang ia punya, dan itu merupakan gaji terkahirnya.

"Semua uangku sisa sekitar Rp 550 ribu, karena gaji sebulan kan cuma Rp 600 ribu. Jadi itu gaji terkahirku," kata dia.

Qatru merupakan seorang pelayan di toko pempek di sekitaran Cikampek, ia mengaku sudah dua bulan merantau di kota padi tersebut.

Selain mudik, Qatru mengaku ia ingin sekalian pulang ke Malang, sebab nasibnya merantau di di Cikampek juga tak begitu baik.

"Aku mau sekalian pulang aja, soalnya gak betah disini. Awalnya dijanjiin gajih gak segini, tapi ternyata gajih bulanan cuma Rp 600 ribu, itupun kotor, belum makan, belum apa," papar Qatru.

Gaji Rp 600 ribu yang ia terima pada dua hari kemarin, hanya baru terpakai Rp 50 untuknya makan dalam dua hari kemarin. Dengan modal uang hasil gajian Rp 550 ribu itu, Qatru mengaku dirinya cukup bahagia sebab telah menanti kepulangannya.

"Aku memang gak bawa apa-apa karena gajiku tak seberapa, aku cuma bawa baju bawaanku dulu. Karena aku mau pulang kampung ke Malang, bisa pulang pun sebenarnya aku sudah bahagia," kata dia.

"Aku nyimpen uang di saku, jaket, hape sama dompet tas. Semua uang di saku jaket pas di mobil angkot ketiduran, bangun pas sampe terminal uang udah gak ada. Aku bilang ke supir angkot, Alhamdulillah supirnya baik," lanjutnya.

Qatru menerangkan, ia sempat mengadu ke posko Dishub terdekat, namun ia malah diminta membuat laporan kepolisian, untuk selanjutnya diteruskan ke Dinas Soial.

Namun Qatru tak tahu, harus kemana dan bagaimana. Sebab saat ini ia terdampar di kota orang, itupun jika diurus secara prosedural di Dinas Sosial, mungkin saja kepulangan Qatru akan tertunda.

"Aku gak tahu harus gimana, sore kemarin mampir aja ke Mushala," pungkasnya. (Irv)