Soal Mobil Audi A6 Pakai Pelat Nomor Palsu, Irjen Firman Angkat Bicara

Bandung – Mobil Audi A6 yang menabrak mahasiswi Universitas Suryakencana, Selvi Amalia Nuraeni hingga tewas di Cianjur ternyata menggunakan pelat nomor palsu. 

Diketahui, mobil Audi yang dikemudikan tersangka Sugeng Guruh itu menggunakan pelat nomor B 1428 QH. Namun, kenyataannya ternyata mobil tersebut berpelat nomor B 999 LS. B

Menanggapi hal itu, Korlantas Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi akhirnya angkat bicara. Dia meminta masyarakat untuk tidak menggunakan pelat atau hal-hal aneh ada kendaraannya.

"Makanya itu masyarakat tidak usah pakai yang aneh-aneh, siapapun mereka," ujar Firman dilansir dari VIVA, Kamis (02/02/2023). 

Firman mengatakan pelat nomor digunakan aparat kepolisian untuk mengidentifikasi kendaraan roda dua maupun empat. Selain itu, melalui pelat nomor juga polisi memulai penyelidikan, khususnya jika terjadi pelanggaran hukum.

"Pelat nomor itu untuk identifikasi, untuk kepastian hukum untuk legalitas yang ada di jalan. Ini yang saya katakan tadi, hal yang paling ringan saja, menghindari ganji genap, mereka pakai pelat nomor palsu, padahal konsekuensinya sangat besar," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Ibrahim Tompo menjelaskan, mobil Audi A6 yang menabrak Selvi hingga tewas merupakan mobil pinjaman dari seorang pekerja swasta di Jakarta. Saat peristiwa, mobil itu dikemudikan Sugeng Guruh, yang merupakan sopir dari majikannya sekaligus istri siri Kompol D, Nur.

"Benar, milik seseorang swasta di Jakarta. Namun, inisialnya saya tidak dapat laporannya," ujar Ibrahim saat dihubungi awak media, Rabu, 1 Februari 2023.

Ibrahim mengungkapkan, mobil Audi A6 yang menabrak Selvi Amalia hingga tewas itu merupakan mobil pinjaman. 

"Iya mobil pinjaman, pemiliknya seorang (pekerja) swasta," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA, Selasa 31 Januari 2023, sebelum menabrak Selvi, ternyata Audi A6 tersebut masuk dalam iring-iringan polisi Polda Metro Jaya. Diketahui pula, iring-iringan tersebut merupakan penyidik kasus Wowon Cs serial killer yang hendak pulang ke Jakarta dari arah Cianjur.