Tragedi Maut Sedan Audi Mengubur Mimpi Selvi Jadi Pengusaha
- Istimewa
BANDUNG – Tragedi maut sedan Audi A6 yang menewaskan seorang mahasiswi asal Cianjur, Selvi Amalia Nuraeni menyita perhatian publik. Kini pelaku telah menyerahkan diri dan berstatus tersangka.
Selvi sendiri merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Almarhumah kuliah di Universitas Surya Kencana dengan mengambil jurusan hukum.
Selain berkutat di pendidikan, ternyata Selvi juga aktif dalam berorganisasi. Bahkan, ia masuk sebagai anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Hal tersebut terungkap saat Kang Dedi Mulyadi mengunjungi rumah korban di Cianjur. Di sana, mantan Bupati Purwakarta dua periode itu bertemu dengan ibu dan adik kandung Selvi bernama Silva.
"Teteh jurusan hukum kalau saya jurusan teknik. Sama-sama si Universitas Surya Kencana," ujar Silva yang tak lain adik sekaligus kembaran korban.
Selama ini Selvi tinggal bersama tantenya di Rawa Bango yang dekat dengan kampus. Sementara Silva tinggal menemani kedua orangtuanya di rumah sendiri.
Diceritakan Silva, saat kejadian Selvi mengendarai motor dari rumah tantenya menuju arah Cianjur kota. Di perjalanan kembarannya itu ditabrak oleh sedan Audi hitam yang melaju dari berlawanan arah Bandung.
"Kondisinya ditabrak posisi motor di kiri, teteh ke kanan terpental kemudian kepalanya terbentur masih pakai helm. Lukanya (kepala) terlindas," katanya.
Hingga kini Silva masih belum bisa melupakan tragedi maut tersebut. Ia mengaku masih sering kepikiran bahkan menangis jika teringat sosok kakaknya.
"Tidak ada firasat apa-apa, tapi ada yang berbeda karena sebelumnya titip pesan supaya saya belajar lebih baik. Itu gak seperti biasanya," ucapnya.
Sementara sang ibu memiliki firasat tak biasa sehari sebelum kejadian. Kala itu ia Salat Magrib di kamar anaknya. "Terakhir ketemu itu pas Salah Magrib di kamar teteh. Waktu itu raut wajahnya berbeda," ucap sang ibu.
Di mata sang ibu, Selvi merupakan anak yang aktif sejak sekolah. Selain dalam pendidikan, Selvi pun aktif dalam organisasi. "Aktif di kampus dan aktif di HIPMI juga, himpunan pengusaha muda," katanya.
Bahkan pada pekan ini seharusnya korban akan membuka tempat makan angkringan baru di pusat kota Cianjur bersama temannya. "Sebelum kejadian juga teteh (Selvi) lagi live IG belajar masak steak ayam," ucapnya.
Pasca kejadian almarhumah langsung dimakamkan tak jauh atau sekitar 500 meter dari rumah orangtuanya.
Sementara itu Kang Dedi Mulyadi bersyukur pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka. Ia berharap kejadian tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk mematuhi aturan terutama tak sembarang masuk dalam rangkaian rombongan pengawalan.
"Semoga almarhumah mendapat kemuliaan di alam akhirat dan masalah secara hukum harus tuntas," pungkas Kang Dedi Mulyadi.