Adi Prayitno Anggap Politik Identitas di Indonesia Digunakan Hanya untuk Pemilu
- tvOneNews.com
VIVA Bandung - Pengamat politik Adi Prayitno mengatakam bahwa politik identitas memiliki wajah ganda, disatu sisi dia bisa menunjukkan wajah positif. Namun di sisi lain politik identitas bisa nampak mengerikan dan menakutkan.
Menurutnya gerakan politik gerakan sosial diberbagai negara, diberbagai negara politik identitas itu bisa menjalma menjadi gerakan perempuan atau gerakan kaum minoritas dan itu ada sisi positif dari identitas.
Nah di Indonesia gerakan tersebut digunakan hanya ketika mendekati pemilu, ada contoh dua kasus besar tentang polutik identitas yang tidak akan dilupakan oleh orang.
Dilansir dari tvOneNews.com saat Adi Prayitno menjadi narasumber dalam acara apakabar Indonesia malam mencontohkan kasus pilkada DKI Jakarta dan Pilpres 2019 dimana para pendukung masing-masing menjadikan identitas sebagai alata pemenangan.
Mereka mengkampayekan satu colan dengan mengucapkan pilihlah calon kami karena dia dekat dengan ulama dan lain-lain. Sedang kubu lawan adalah orang yang mengkriminalisasi ulama.
Politik identitas digunakan hanya untuk memuji calon sendiri dan mencela calon dari kubu berseberangan.
"Jadi kalau dalam teori komunikasi politik ada yang disebut one to meaning satu sisi politik identitas ini dipakek memuji calonnya sendiri, tapi dia juga bisa dijadikan alat untuk mendown great dan nenyerang orang lain," kata Adi
"Jangan pilih calon ini karena agamanya kurang baik, agamanya abal-abal," jelas ada