Ayah Briptu RF Sebut Kematian Putranya Ada Kejanggalan, Ini Alasannya

Olah TKP kasus kematian Briptu RF
Sumber :
  • VIVA.co.id

VIVA Bandung – Ayah dari Staf Pribadi Pimpinan (Spripim) Kapolda Gorontalo Briptu RF, Muslih menyebutkan bahwa kematian putranya terdapat kejanggalan. Pasalnya, dia tidak memperlihatkan tanda-tanda mencurigakan di balik kematian anaknya tersebut.

"Selama ini tidak pernah ada sedikitpun mengeluh persoalan yang terjadi, ibaratnya kalau ada hujan pasti ada mendung," kata Muslih seperti dikutip VIVA Bandung, Kamis (30/03/2023).

"Itu yang kami pertanyakan sampai saat ini," sambungnya.

Diketahui sebelumnya, Briptu RF ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam mobil dinas Polri dengan luka tembak di bagian dada. Dia diduga nekad bunuh diri karena punya masalah terkait asmara. 

Meskipun telah mendapatkan keterangan dari penyidik, ia belum yakin jika sang anak meninggal dunia karena bunuh diri. Ia bahkan mengaku jika dirinya adalah mantan polisi yang bertugas sebagai penyidik Polri.

"Saya sendiri mantan penyidik (polisi)," ujar Muslih.

Muslih berpendapat, pihaknya bisa menerima kematian Briptu RF jika ada pembuktian fakta-fakta yang masuk akal.

Karena itu, ia meminta kepada Kapolda Gorontalo, Irjen Helmy Santika untuk tetap melakukan penyelidikan agar jelas penyebab kematiannya.

Muslih pun menegaskan jika dirinya tak pernah sekalipun menanamkan sikap mudah menyerah kepada sang anak.

"Saya juga tidak pernah mendidik anak seperti itu. Kalau ada permasalahan juga tidak pernah sampai yang seperti ini. Cuma nggak tahu kalau di luar," kata Muslih.

Sebelum Briptu RF meninggal dunia, kata Muslih, tidak pernah bercerita sedang memiliki masalah. Padahal biasanya selalu bercerita ketika ada masalah.

"Orangnya diam, ya baik juga sih, kalau ada apa-apa baik juga sih ngomong, orangnya pokoknya dekat dengan beliaunya (Kapolda Gorontalo)," tukasnya.