Terungkap, Ini Motif Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara
- VIVA.co.id
VIVA Bandung – Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengungakapkan motif Slamet, pelaku pembunuhan di Banjarnegara yang mengaku dukun pengganda uang.
Dijelaskan Hendri, Slamet tega membunuh korbannya karena kesal selalu menagih uang yang disetorkan padanya untuk dilipatgandakan.
Salah satu korban berinesial PO menyetorkan uang senilai Rp70 juta secara bertahap kepada Mbah Slamet untuk dilipatgandakan.
Saat itu, Slamet mengaku kepada PO bisa menggandakan uang tersebut menjadi Rp5 miliar. Namun, setelah beberapa hari kemudian PO tak melihat hasilnya, hingga ia selalu menagih janji Slamet.
"Korban terus menagih mana hasil penggandaan uangnya," kata Hendri di Polres Banjarnegara, Senin (3/4/2023).
Slamet pun merasa geram karena sering ditagih oleh PO, lalu dia meracun korban dengan memberikan minuman.
"Akhirnya tersangka kesal dan memberikan minuman berisi potas (racun ikan) kepada korban," ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, polisi menemukan sebelas korban yang dikubur oleh Slamet di jalan menuju ke hutan di wilayah Wanayasa. Namun sebelas korban itu diketahui identitasnya.
Menurut Hendri, terbongkarnya kasus ini bermula ketika Polres Banjarnegara menerima laporan orang hilang berinisial PO pada Senin (27/3/2023).
PO yang merupakan warga Sukabumi, Jawa Barat, dilaporkan hilang setelah menemui Mbah Slamet di Banjarnegara pada (23/3/2023).
Hendri menuturkan, PO sempat mengirim chat WhatsApp pada anaknya sebelum dinyatakan hilang. Hal itu untuk mengabarkan posisi dan langkah antisipasi.
"Ini di rumahnya Pak Slamet. Buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal ayah tidak ada kabar sampai Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat," ungkap Hendri mejelaskan bunyi pesan PO pada anaknya.
Lalu, ponsel PO sudah tidak bisa dihubungi pada Jumat (24/3/2023), Kemudian pihak keluarga pun melaporkan hilangnya PO ke Polres Banjarnegara.
Dari hasil penyelidikan polisi di TKP, diketahui bahwa Mbah Slamet ini telah mengubur jasad PO di sebuah lahan perkebunan.
"Korban (PO) telah dikubur di jalan setapak menuju ke hutan di Wanayasa," katanya.
Setelah polisi melalukukan pendalaman lebih lanjut, ternyata ditemukan 10 jasad lain di lokasi yang tak jauh dari tempat PO dikuburkan.