Profil Anas Urbaningrum, Mantan Ketua Umum Demokrat yang Bebas Hari Ini
- VIVA.co.id
Selanjutnya pada 2001, Anas dipercaya menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyiapkan Pemilu 2004. Presiden Abdurrahman Wahid dengan Ketua KPU Nazaruddin yang melantik Anas pada saat itu sebagai anggota KPU.
Tak bertahan lama, setelah itu Anas mengundurkan diri pada 8 Juni 2005 dan memilih bergabung dengan Partai Demokrat yang dibentuk oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pada saat itu SBY ikut Pilpres 2004 dan terpilih sebagai Presiden RI ke-6.
Jabatan Ketua Divisi Otonomi Politik dan Daerah DPP Partai Demokrat langsung didapatkan oleh Anas Urbaningrum. Dengan karier politik yang semakin terbuka, Anas kemudian ikut mencalonkan diri sebagai anggota dewan pada Pemilu 2009.
Dirinya terpilih untuk daerah pemilihan Jawa Timur VII (Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kota Kediri, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Tulungagung). Kemudian menjadi Ketua Fraksi Demokrat di DPR RI periode 2009-2014.
Berada di posisi strategis di DPR dan partai, Anas pun mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Setelah terpilih, Anas dilantik sebagai Ketua Umum dan Edi Baskoro Yudhoyono sebagai Sekjend DPP Partai Demokrat 2010-2015.
Pada saat itu, Anas menjadi salah ketua Partai termuda dengan masa depan gemilang dalam kancah politik Tanah Air. Sayangnya, Anas tersandung kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, Bogor setelah menjabat setengah periode sebagai ketua partai.
KPK mencium kasus tersebut atas pernyataan Bendahara Umum Demokrat Nazarudin yang juga tersandung kasus korupsi Wisma Atlet di Palembang. Setelah itu Anas dinyatakan sebagai tersangka oleh KPK.