Biodata Lengkap Dedi Mulyadi Mantan Bupati Purwakarta yang Dikabarkan Keluar Dari Golkar
- Istimewa
VIVA Bandung – Nama Dedi Mulyadi saat menjadi Bupati Purwakarta makin populer karena program dan kebijakan-kebijakannya yang berbeda dengan bupati-bupati lainnya.
Ia menekankan cinta seni dan budaya lokal dengan menerapkan di lingkungan kerja dan sekolah, misalnya pembangunan taman seni, patung, hingga mengenakan pakaian adat sunda.
Dedi juga melarang guru memberikan pekerjaan rumah kepada murid-muridnya. Materi pelajaran akademis sebaiknya dituntaskan di sekolah, bukan dijadikan pekerjaan rumah atau tugas yang justru menjadi beban siswa setelah pulang sekolah.
Sosoknya memang unik. Itulah Dedi Mulyadi. Ia lahir di Subang dari pasangan Sahlin Ahmad Suryana dan Karsiti. Masa kecil hingga remaja ia habiskan di kota kelahirannya. Ia menempuh pendidikan di SD Sukabakti, SMPN Kalijadi, dan SMA Negeri Purwadadi.
Untuk kuliah, ia memilih di Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman, Purwakarta, Jawa Barat. Ia lulus kuliah pada usia 28 tahun. Selama kuliah, Dedi juga aktif di berbagai organisasi kampus dan non-kampus. Ia menduduki posisi penting; Ketua HMI Cabang Purwakarta, Senat mahasiswa STH Purnawarman, Purwakarta, Wakil Ketua DPC Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), yang kemudian berlanjut sebagai Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).
Selain itu, ia juga terjun ke partai politik. Pada tahun 1998, ia dipercaya sebagai Wakil Sekretaris Partai Golkar Kabupaten Purwakarta. Kariernya di Partai Golkar kian melejit. Pada tahun 2001 ia menduduki kursi anggota DPRD Purwakarta dan menjadi ketua Golkar Purwakarta.
Dua tahun kemudian, ia ikut Pilkada menjadi wakil bupati berpasangan Lily Hambali. Pasangan ini terpilih menjadi bupati-wakil bupati Purwakarta periode 2003-2008. Pada Pilkada berikutnya, Dedi maju sebagai calon bupati berpasangan dengan Dudung B. Supardi. Pasangan ini menang untuk periode 2008-2013.