Terungkap, Ini Resep Bu Siti Kuat Layani 2 Suami dalam Satu Rumah

Viral, Bu Siti Punya Dua Suami dan Tinggal Serumah dan Tetap Harmonis
Sumber :
  • Youtube Ki Bungsu Kawangi

VIVA Bandung – Praktik poliandri memang kerap kali ditemukan di beberapa daerah, seperti halnya kisah Bu Siti. Ia memiliki dua suami dan tinggal dalam satu rumah bertiga. Menariknya, mereka tidak ada rasa iri atau cemburu satu dengan lainnya.

Melansir dari tayangan YouTube Ki Bungsu Kawangi, Ibu Siti lalu menjelaskan rahasia tetap harmonis meski memiliki dua orang suami dan tinggal serumah. 

Sesuai dengan penjelasan kedua suami, ternyata resep Ibu Siti sebelum berhubungan badan dengan kedua suaminya kerap mandi kembang tengah malam dengan menggunakan air dingin dan campuran kembang.

"Masa malem-malem mandi pake air dingin, pake kembang juga," ujar Pak Abdul menceritakan heran.

"Kan harus mandi dulu atuh, kalo mau begitu mah," ujar Ibu Siti membantah pertanyaan suaminya

"Harus pake kembang?," tanya Pak Abdul menegaskan.

"Iya, harus itu mah," jawab Ibu Siti lagi.

Dalam rumah itu, mereka bertiga hanya memiliki dua kamar tidur sehingga Bu Siti harus bergantian mendatangi kamar yang berbeda bila suaminya meminta jatah.

"Setiap malam teh bergiliran gitu. Yang satu udah tidur, yang satu belum. Jadi gitu," ujar Bu Siti.

"Enggak pernah, kalo bareng teh gimana atuh tidurnya," papar dia lagi.

Lebih lanjut, Ki Bungsu Kawangi pun mengakui bahwa apa yang dilakukan pasangan suami dan istri itu tidak masuk akal.

"Ini kalo dibilang gak masuk akal, gak masuk akal lah. Seorang pria aja, memiliki istri dua dan akur, itu susah. Lah susah kan satu aja udah ribet, lah ini suaminya dua, satu tempat tidur, akur," ujar Ki Bungsu Kawangi. Hal ini memancing rasa ingin tahu Ki Bungsu Kawangi.

"Punya resep khusus atuh, saya mah kalo polosan mana mungkin," ujar Ki Bungsu Kawangi. "Sekarang mah gak ada yang polosan," tutur Ibu Siti membantah.

Diketahui, Pak Somad selaku salah satu suaminya menceritakan bahwa selama hidup bertiga serumah, mereka hidup harmonis dan rukun tanpa ada rasa iri dan cemburu pada salah satu pasangan. 

Pak Somad dan Pak Abdul menjelaskan bahwa terkadang mereka ingin melepas hubungan tersebut, tapi anehnya saat bertemu dengan Ibu Siti perasaan itu langsung hilang dan rasa cinta kembali muncul.

Mereka bertiga mengaku bahwa mereka lah yang memaksakan diri untuk tinggal bersama meskipun mendapat penolakan dari warga.

Praktik poliandri yang mereka lakukan memang tidak lazim sehingga wajar bila ada warga yang merasa keberatan.

Namun,mereka sempat diusir warga gegara praktik poliandri yang dinilai tak wajar di kampung tersebut.

Pasalnya, Ibu Siti bersama Pak Somad dan Pak Abdul tinggal di satu atap dan mencari nafkah bersama. Mereka Memiliki usaha warung kecil-kecilan dan warung bensin eceran. 

Ibu Siti dan kedua suaminya mengaku kerap hampir diusir oleh warga karena status mereka yang poliandri dan tinggal serumah.

"Ada warga mengaku kami mencemarkan nama kampung. Tapi da gimana lagi, ga punya tempat lain lagi," ujar Pak Somad.