Tak Sesuai Syariat Islam, MUI Larang Masyarakat Belajar di Ponpes Al Zaytun

Ponpes Al Zaytun Indramayu
Sumber :
  • Wikipedia

VIVA Bandung – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Indramayu KH M Syatori turut mengomentari Ponpos Al Zaytun yang saat ini ramai lantaran selalu menuai kontroversi.

KH M Syatori, mengatakan bahwa ajaran Ponpes besutan Panji Gumilang itu sangat menyimpang dari syariat islam.

Bahkan ditegaskan, ajaran Ponpes Al Zaytun memang sangat tidak sama dengan umat Islam pada umumnya. Ketidaksamaan itu terjadi pada tata sholat, puasa hingga haji yang dianggap tidak umum dengan ajaran islam. Ajaran di Ponpes Al Zaytun menyebutkan bahwa ibadah haji tidak mesti ke Mekkah dan Madinah.

Karena itu, KH M Syatori mendesak pemerintah segera hadir dan menyelesaikan kemelut Ponpes Al Zaytun yang sengaja diramaikan sendiri oleh orang-orang di dalamnya

"Al Zaytun dengan segala yang terjadi di akhir-akhir ini. Pertama bahwa Al Zaytun Syariat yang dikembangkan sangat tidak sama dengan tata cara peribadatan umat Islam pada umumnya, sholatnya, puasanya, hajinya, bahkan viral di media sosial haji tidak harus di Mekkah atau Madinah, cukup di haji di Indonesia sebab disamakan bahwa negara Indonesia tanahnya adalah tanah yang suci. Itu sangat tidak sesuai sekali dengan syariat-syariat islam pada umumnya," ungkap KH M Syatori dikutip dari VIVA pada Sabtu (17/6/2023).

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Indramayu, KH M Syatori

Photo :
  • VIVA.co.id

KH M Syatori menghimbau kepada masyarakat Indramayu secara khusus untuk tidak mengikuti pendidikan di ponpes tersebut. Mengingat, mulai dari akidah hingga cara pandang beribadah yang dilakukan oleh ponpes tersebut sudah sangat berbeda.