Fajri Pria Obesitas 300Kg Resiko Alami Tulang Keropos, Dokter Radiologi Ungkap Penyebabnya
"Hipoaktif itu nggak ngapa-ngapain, bukan karena males tapi selain karena bobotnya berat juga, mungkin dia susah untuk macam-macam untuk seperti orang normal. Nggak ngapa-ngapain bikin tulang semakin keropos juga," ujarnya dalam peresmian NAEOTOM Alpha, di RS Abdi Waluyo, Jakarta, baru-baru ini.
Karena beban tubuh yang berlebihan pada pasien obesitas, kondisi hipoaktif Fajri dapat terjadi.
Mereka yang obesitas juga memiliki beberapa penyakit yang mengganggu metabolisme tubuh, sehingga mereka merasa tidak perlu memperkuat tulang mereka.
"Membuat merasa ngapain saya memperkuat tulang, kan nggak ngapa-ngapain juga sehari-hari, sehingga biasanya orang obesitas itu biasanya tulangnya lebih tipis dan lebih keropos. Akibatnya mudah patah, mudah terkena berbagai macam hal, paling gampang mudah patah sih ya," imbuh dokter Marcel.
Ada pun kondisi patah tulang ini dapat disebabkan berbagai hal. Selain tubuh obesitas, patah tulang berisiko terjadi akibat kecelakaan yang tak disengaja.
Sayangnya, patah tulang kerap dianggap hal biasa yang membuat banyak orang memilih mengobati dengan pijat sebagai pengobatan alternatif.
"Kalau patahnya tidak jauh, bisa nyambung sendiri jadi paling cuma di-gips saja supaya tulangnya nyambung sesuai dengan seharusnya. Kalau patah tulangnya jauh atau sampai keluar gitu, ya harus ke dokter," kata dokter Marcel.