Fajri Pria Obesitas 300Kg Resiko Alami Tulang Keropos, Dokter Radiologi Ungkap Penyebabnya
Pola pikir masyarakat tersebut cenderung membuat kondisi tulang menjadi lebih parah karena risiko patah tulang turut dapat memicu masalah di otot. Untuk itu, dokter mengingatkan agar kondisi patah tulang tak disepelekan, apalagi pada pasien obesitas.
"Kalau patah tulang, ada baiknya harus ke dokter dulu. Ini ototnya saja atau tulangnya juga yang kena, atau bagaimana. Jadi cari tahu dulu kondisinya bagaimana, baru diobati," pungkas dokter Marcel. Pengobatan pada patah tulang sendiri dibutuhkan diagnosis yang tepat, termasuk melalui photon-counting CT seperti NAEOTOM Alpha di RS Abdi Waluyo.
Tujuan dari pemberian alat ini adalah untuk meningkatkan proses diagnosis dan pengobatan pasien di Indonesia. Dengan teknologi canggih seperti yang sudah ada sebelumnya, RS Abdi Waluyo sekarang dapat meningkatkan performa klinis pasien dengan teknologi pencitraan diagnostik NAEOTOM Alpha.
Teknik pencitraan canggih NAEOTOM Alpha menghasilkan gambar jernih dengan resolusi yang sangat tinggi.
Ini memungkinkan dokter menemukan keganjilan atau anomali yang paling kecil sekalipun, yang mengarah pada diagnosis yang lebih akurat dan tepat waktu. Pasien juga dapat memperoleh manfaat dari deteksi dini, yang seringkali mengarah pada hasil pengobatan yang lebih baik dan kualitas hidup yang lebih baik.
“Dengan NAEOTOM Alpha, selain menemukan penyakitnya, sebagai ahli radiologi kami juga dapat mengkarakterisasi penyakit sehingga membantu diagnosa yang tepat, perawatan yang paling sesuai, dan hasil klinis yang lebih baik untuk pasien,” tandasnya.
Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id Judul Artikel : Berkaca Kasus Pria Obesitas 30 kg, Dokter Waspadai Risiko Tulang Keropos