Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang Akan Jadikan Wanita Sebagai Khatib Sholat Jumat
- Istimewa
"Jangan sampai puteri muslim ini terbelenggu, jadi budak dalam morality," jelasnya.
Ia mengaku sangat menyayangkan jika ada pembatasan-pembatasan untuk kaum perempuan. Bahkan, lulusan UIN Jakarta itu mengatakan bahwa shaf sholat pun harus berjarak dengan dalih ayat di salah satu surat Al Quran.
"Shalat saja dipakai tabir (pembatas), "najis" amat ini perempuan? Ada ke depan dikomentari, "najis" amat itu perempuan. (Lalu) Shalat berjarak-jarak, baca Quran saja. Kalau baca Quran pasti ketemu. Surat berapa itu? Yaa ayyuhal ladziina aamanuu idzaa qiila lakum, tafassahuu fil majaalisi fafsahuu yafsahillaahu lakum,” ungkap Panji Gumilang.
“Kan tanpa shaf, bukan berapat-rapat. Berlonggar-longgarlah, sehingga makan petai bebas, teurab (sendawa) peuteuy (petai) teu nanaon (tidak ada masalah), makan jengkol bebas, karena baunya tidak sampai karena berjarak. Kalau dekat-dekat, (maka) terganggulah, nah itu Shodaqolloh," sambungnya
Kemudian di akhir video, Kepala Kantor Kemenag Indramayu Mulyadi menyatakan bahwa pihaknya merasa bersyukur bisa bersilaturahmi dengan Panji. Mengenai viral jemaah perempuan sholat di shaf depan, Mulyadi mengatakan bahwa semua pihak memiliki dalil masing-masing.
"Soal yang viral jemaah perempuan. Kita punya dalil masing-masing jadi tidak usah diperdebatkan. Termasuk soal nanti akan ada khatib Jumat perempuan dari siswi. Yang pasti hasil silaturahim akan disampaikan ke semua jajaran," pungkasnya.