Pihak RSUD Wonosari Buka Suara Gegara Konten Viral Mahasiswi Praktik

RSUD Wonosari buka suara terkait konten mahasiswi magang
Sumber :
  • Tangkap layar instagram @rsud_wonosari

BANDUNG – Akhirnya pihak RSUD Wonosari menyampaikan permohonan maaf di media sosial, terkait viralnya seorang mahasiswi keperawatan yang membuat konten praktik memasang kateter di fasilitas kesehatan mereka.

Mahasiswi tersebut, belakangan jadi sorotan lantaran dinilai tidak profesional, hingga tudingan pelecehan seksual.

"Menanggapi konten video yang sedang viral di media. Kami menyampaikan bahwa yang bersangkutan bukan merupakan pegawai RSUD," tulis keterangan resmi yang dilansir dari akun Instagram @rsud_wonosari pada Kamis, 2 Mei 2021.

"Tetapi mahasiswa dari universitas X yang sedang praktik di RSUD Wonosari. Kejadian ini akan segrea ditindaklanjuti oleh Manajemen RSUD Wonosari. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya," lanjutnya.

Sebelumnya diketahui, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif,juga menekankan, kejadian tersebut menjadi pembelajaran untuk mengingatkan pentingnya etika bermedia sosial.

Terlebih, yang bersangkutan masih menjalani pendidikan keperawatan, PPNI berharap, kejadian serupa tak terulang.

"Organisasi profesi mendapat masukan yang baik untuk proses pembelajaran etika. Termasuk dalam bermedia sosial sebagai bekal jika telah lulus jadi perawat," kata Harif, Rabu, 1 Juni 2022.

Lebih lanjut dikatakan Harif, pihaknya menegaska mahasiswi tersebut sudah ditindak langsung oleh institusi atau pihak kampus.

Hal tersebut, bahkan sudah dikonfirmasi langsung oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Unisa Yogyakarta Sinta Maharani.

"Terkait kasus tersebut kami sudah koordinasi dengan Kaprodi Keperawatan dan Dekanat Fakultas Ilmu Kesehatan. Benar itu mahasiswa Unisa Yogya. Mahasiswa profesi nurse," kata Sinta saat, Rabu, 1 Juni 2022.

Bahkan pihak Kampus Unisa mengatakan, pihaknya telah menarik mahasiswa tersebut dari tempat praktiknya.

"Kami memperingatkan atau menegur mahasiswa tersebut terkait dengan konten yang telah dibuat. Menarik mahasiswa dari tempat praktik kliniknya," pungkasnya. (Irv)