Siswi SD yang Matanya Ditusuk dengan Tusuk Bakso Alami Trauma hingga Enggan Sekolah
- Tangkapan Layar
VIVA Bandung – Seorang siswi SD berinesial SAh di Gresik matanya terluka parah hingga mengeluarkan darah akibat ditusuk dengan tusukan bakso oleh kakak kelas. Korban juga sempat mengusap matanya yang berdarah dengan seragam yang dipakai.
Ketika pulang, SAH mengeluhkan bahwa mata kanannya tidak bisa melihat. Atas kejadian tersebut, sang ayah dan keluarga merasa khawatir dengan kondisi matanya. Ia pun membawa sang anak untuk memeriksakan ke rumah sakit.
“Dari hasil pemeriksaan di RSUD dr Soetomo, ada kerusakan pada saraf mata kanan putri saya. Mirisnya kerusakan saraf itu membuat mata kanannya tidak bisa melihat. Bahkan mengalami kebutaan permanen," kata sang ayah.
Tak terima, orang tua korban pun mendatangi sekolahan untuk mencari tahu sosok pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap putrinya dengan meminta izin melihat rekaman CCTV. Namun pihak sekolah tak mengizinkan, begitu pun pihak Polsek Menganti.
"Karena mengalami buta permanen, saya nggak terima dan saya mendatangi ke sekolah untuk mencari tahu siapa pelakunya. Anak saya nggak tahu siapa nama pelakunya, tapi tahu wajahnya," ujar Samsul.
"Masa saya dilihatkan rekaman CCTV pada tanggal 25 Mei. Lha selama bulan 6,7,8 itu gak ada rekaman sama sekali. Padahal pasca kejadian itu saya langsung minta lihat secara langsung rekaman CCTV tapi dipersulit. Akhirnya saya laporkan ke Polres Gresik," lanjutnya.
Dari hasil pemeriksaan, kepala sekolah mengaku tidak mengetahui secara langsung adanya dugaan kekerasan tersebut. Sehingga, ketika keluarga korban mendatangi sekolah untuk menanyakan pelaku, kepala sekolah menjawab tidak tahu.
Korban SAH, menurut orang tuanya, kini ketakutan dan enggan untuk pergi sekolah. "Sejak peristiwa 7 Agustus 2023 lalu itu, anak saya nggak sekolah," kata Samsul Arif, ayah korban, Sabtu (16/9/2023).
Diketahui, selama ini SAH yang dikenal sebagai anak pendiam dan suka menyendiri itu sering mendapatkan pemalakan ketika berada di sekolah. Menurut ibunya, SAH tak pernah bercerita kepada orang tuanya bahwa selama ini uang saku miliknya dipalaki oleh kakak kelasnya.
"Nggak pernah cerita apa-apa, karena anak ini pendiam dan pemalu. Mungkin takut kalau cerita ke saya atau ayahnya. Makanya kita nggak tahu, tapi karena kejadian ini jadi tahu kalau sering dipalak," pungkasnya.
Hingga kini, polisi masih mendalami kasus. Polisi telah memeriksa Kepala Sekolah UPT SDN 236 Randupadangan, Menganti, Gresik, Umi Latifah.
Dari hasil pemeriksaan, kepala sekolah mengaku tidak mengetahui secara langsung adanya dugaan kekerasan tersebut. Sehingga, ketika keluarga korban mendatangi sekolah untuk menanyakan pelaku, kepala sekolah menjawab tidak tahu.
Hepi menambahkan, saat keluarga korban meminta pihak sekolah menunjukkan rekaman CCTV, memang kepala sekolah tersebut tidak mengizinkan. Selain itu, polisi juga bakal memanggil beberapa saksi lainnya termasuk guru di sekolah tersebut.