Profil Wamenkumham Eddy Hiariej Tersangka Kasus Gratifikasi Rp7 Miliar

Wamenkumham, Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej
Sumber :
  • Viva.co.id

Kemudian menjadi Asisten Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UGM tahun 2002-2007. Pada tahun 2010, dirinya berhasil meraih gelar tertinggi di bidang akademis. Pada usia 37 tahun yang masih tergolong muda, Eddy dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Hukum Pidana UGM.     

Pada tahun 2017 hingga 2020, Eddy juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum dan LLM Program UGM sebelum akhirnya ia dilantik menjadi Wakil Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia. Ia mulai menjabat sebagai Wamenkumham setelah dilantik oleh Presiden Jokowi pada 23 Desember 2020, dirinya mendampingi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly.

Nama Eddy Hiariej muncul sebagai saksi ahli dalam kasus perselisihan hasil Pemilihan Presiden 2019 di Mahkamah Konstitusi, di mana ia memberikan kesaksian untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Selain itu, ia juga sering menjadi saksi dalam kasus penistaan agama yang melibatkan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada tahun 2017.

Selama perjalanan kariernya, mantan Wakil Rektor ini juga telah menerbitkan beberapa buku, seperti Asas Legalitas dan Penemuan Hukum dalam Hukum Pidana (2009), Teori dan Hukum Pembuktian (2012), Prinsip-prinsip Hukum Pidana (2016), Pengantar Hukum Pidana Internasional (2009), Hukum Acara Pidana (2015), Pengadilan Atas Beberapa Kejahatan Serius Terhadap HAM (2010), dan lain-lain.

Penampilan terbaru yang menarik perhatian dari Eddy adalah ketika dia menjadi salah satu pembicara dalam serial dokumenter Netflix yang membahas kasus pembunuhan 'Kopi Sianida' yang melibatkan Wayan Mirna Salihin dan Jessica Kumala Wongso, yang berjudul "Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso".