5 Pemimpin Hamas yang Bikin Zionis Ketar-ketir, Ada Ulama Besar Hingga Perakit Bom

Sheikh Yassin, Pendiri Hamas
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Bandung - Harakatul al-Muqawamah al-Islamiyah alias Hamas, adalah sekelompok militan Palestina yang kini tengah menjadi sorotan dunia. Hamas hingga detik ini, merupakan musuh yang paling ditakuti oleh Israel. Berbagai cara sudah dilakukan oleh negara Yahudi tersebut dan sekutu-sekutu baratnya untuk menghancurkan Hamas, namun hingga kini, kelompok perjuangan Palestina ini masih tetap eksis memperjuangkan hak-haknya.

Walaupun sudah dilabeli teroris oleh negara-negara pro Israel, namun hal itu tidak menggetarkan perjuangan mereka untuk membebaskan tanah Palestina dari jajahan Israel. Melansir dari BBC, setidaknya ada lima pemimpin Hamas yang hingga kini ditakuti oleh Israel dan sekutu-sekutunya, berikut rangkumannya. 

1. Sheikh Ahmed Yassin

Sheikh Yassin, Pendiri Hamas

Photo :
  • Viva.co.id

 

Ahmed Ismail Yasssin atau sapaan akrabnya Sheikh Ahmed Yassin adalah seorang Ulama besar Palestina. Dilahirkan pada tanggal 1 Januari 1938, di Desa al-Jaurah dekat jalur Gaza. Dirinya merupakan pendiri Hamas. Memiliki suara yang agak serak, namun dirinya bisa mengubah batu menjadi senjata AK-47 yang bisa menembus kendaraan lapis baja Israel.

Berkat jasa-jasanya yang ingin memerdekakan rakyat Palestina, dirinya menjadi target utama pembunuhan oleh pemerintah Israel. Pada tahun 2004, dirinya terbunuh oleh tiga roket Israel usai menjalankan shalat subuh di masjid setempat. 

2. Abdul Aziz al-Rantisi 

Pasukan khusus Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam

Photo :
  • Viva.co.id

 

Abdul Aziz al-Rantisi merupakan teman seperjuangan Syekh Ahmed Yassin. Keduanya merupakan pencetus didirikannya Hamas. Jika Yassin adalah dalang Hamas, maka Rantisi merupakan juru bicara Hamas yang anti kompromi dengan Israel. Usai Yassin terbunuh, dirinya sangat tidak setuju dan melakukan diskusi dengan PM Palestina Mahmoud Abbas yang menyerukan gencatan senjata.

Setelah sepeninggalan Yassin, Rantisi bangkit menjadi pemimpin Hamas. Dirinya langsung mengumpulkan ribuan pasukan Hamas di Gaza dan menyatakan perang dengan Israel dan Amerika Serikat. Rantisi pernah berkata, jika memilih antara ditembak mati Israel atau terkena serangan jantung, maka ia akan memilih yang pertama. Dan benar saja, Rantisi wafat terkena rentetan peluru dari tentara Israel.

3. Yahya Ayyash 

Pasukan Palestina Menembakkan roket Ayyash 250

Photo :
  • Viva.co.id

 

Yahya Ayyash dilahirkan pada 6 Maret 1966 di Rafah, Palestina. Lulus dengan gelar bidang teknik elektro dan ahli dalam merakit senjata dan bom, ia lantas bergabung dengan Brigade Izzudin Al Qassam, kelompok sayap Hamas. Keahliannya dalam merakit bom, membuat dirinya paling ditakuti oleh militer Israel. Bagaimana tidak, senjata yang dibuatnya mampu membunuh ratusan tentara Israel dan warga sipil.

Namun Ayyash terbunuh oleh intelijen Israel yang telah bekerja sama dengan anggota Hamas yang membelot. Dia terkena ledakan dari sebuah telepon yang ternyata adalah bom. 

4. Syekh Izzudin al-Qassam

Pasukan khusus Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam

Photo :
  • Viva.co.id

 

Syekh Izzudin al-Qassam adalah tokoh pergerakan pembebasan Palestina dan Negara Arab. Ia dikenal dengan kalimat fenomenalnya "umat Islam harus membantu mereka sendiri, sebab tidak ada orang lain yang akan membantu".

Berkat jasa-jasanya, namanya kini diabadikan oleh kelompok sayap Hamas. Ia juga berhasil mencerahkan pemuda Palestina untuk bangkit, melek politik dan melakukan perlawanan senjata sebagai perjuangan mutlak rakyat Palestina.   

5. Ahmad al-Jabari

Pejuang Hamas Palestina memakai rudal Bulsae-2 buatan Korut

Photo :
  • Viva.co.id

 

Dalam masa kepemimpinan Ahmad al-Jabari pasukan Hamas berkembang begitu pesat dan dalam waktu yang sangat singkat, kelompok bermuda milisi itu menjadi semi militer dengan keanggotaan lebih dari 10 ribu pasukan yang terbagi menjadi beberapa tingkatan.

Tidak hanya itu, Al Jabri juga membangun banyak gudang senjata untuk Brigade Izzuddin Qassam dan kebanyakan senjatanya diproduksi sendiri. Sontak saja dirinya menjadi ancaman besar bagi negara Zionis tersebut, pemimpin hebat itu akhirnya tewas dengan roket Israel.