Elia Myron Minta Kemenag RI Reformasi Alquran, Ustadz Ini Beri Jawaban Menohok
- Viva.co.id
VIVA Bandung - Seorang perempuan bernama Elia Myron tengah menghebohkan jagat media sosial belakangan ini. Dirinya viral lantaran kerap berbicara soal kontroversi nilai-nilai agama, termasuk agama Islam.
Bahkan, Elia sempat melakukan siaran langsung di TokTok untuk meminta Kementerian Agama (Kemenag) mereformasi ayat-ayat al-Qur'an yang ia anggap keliru.
“Ketika saya mengunjungi situs Quran Kementerian Agama Republik Indonesia dan tafsirnya, secara khusus pada sumber surah Al-A’raf ayat 157, saya menemukan ayat-ayat Injil yang diambil sedemikian rupa untuk mendukung asumsi teologis,” kata Elia, dikutip dari unggahan akun TikTok @mhd.hafizaulia, Senin, 27 November 2023.
“Saya berharap Kementerian Agama Republik Indonesia melakukan reformasi atas hal tersebut demi menciptakan dan juga mewujudkan keberlanjutan kerukunan antar umat beragama di Indonesia,” imbuhnya.
Usai videonya viral, seorang pendakwah bernama Muhammad Hafiz Aulia memberikan tanggapan atas pernyataan Elia. Ia meminta Elia untuk meyakini agama yang ia yakini saja.
“Kalau yang kamu maksud itu adalah mereformasi AL Quran itu fatal. Karena ayat Al Quran menurut keyakinan umat Islam adalah firman Tuhan yang tidak mungkin anda gugat,” kata Hafizaulia.
“Kalau yang kamu maksud itu adalah tafsirnya dengan alasan toleransi dan menjaga kerukunan itu keliru. Karena toleransi itu adalah tidak saling mengganggu. Silahkan yakini keyakinan kamu, kami yakini keyakinan kami,” imbuhnya.
Elia pun kini sudah membuat klarifikasi usai videonya ditanggapi oleh seorang TikTokers wanita. Kata dia, tanggapan tersebut merupakan kekeliruan dari daya tangkap.
“Wanita muda dan cantik ini salah memahami berkaitan dengan surat terbuka saya kepada Kementerian Agama mengenai ayat-ayat Injil dimana beliau menyimpulkan bahwa saya meminta untuk mereformasikan kitab suci mereka. Hal ini pun merupakan kesalahan dari daya tangkap,” ungkap Elia Myron.
“Yang saya maksud adalah agar ayat-ayat dalam keyakinan kami tidak digunakan untuk mendukung tafsir keyakinan lain. Karena bagaimanapun ayat-ayat injil dalam kekristenan hanya dimengerti oleh kami sendiri,” katanya.