Dianggap Penyebab Kecelakaan Tol Cipularang, Ini Kisah Gunung Hejo
- istimewa
Mustopa bin Ija berusia 97 tahun, seorang juru kunci Gunung Hejo mengatakan, para peziarah yang datang kesana bukan hanya warga Purwakarta, bahkan orang luar Jawa Barat sering datang kesana.
"Kebanyakan dari luar kota bahkan luar Provinsi Jawa Barat. Tidak ada yang membenarkan apabila datang ke petilasan menyembah batu terbungkus kain putih. Mereka di sana memanjatkan doa, dzikir dan membaca Alquran," Ucap Mustopa.
Mustopa menerangkan, Batu petilasan dengan batu biasa tak beda jauh. Yang membedakannya adalah batu patilasan seperti memiliki suatu kekuatan magis.
Cerita Mustopa tersebut dapat dibuktikan dengan pembangunan Tol Cipularang yang selesai dibangun 2005 silam itu. Ketika Pihak Proyek menargetkan tol cipularang membelah lurus Gunung Hejo, namun tidak dapat terlaksana, hanya bisa melintas dipinggirannya saja karena beberapa kali mencoba diratakan, tak kunjung rata.
"Keanehan itu terjadi ketika di teropong gunung tersebut gelap dan alat itupun pecah katanya, bahkan sempat dicoba dibongkar dengan alat berat tapi tidak berhasil," kata dia.
Gangguan selalu saja terjadi, ketika para pekerja mengoprasikan alat berat, seakan memberi isyarat tidak boleh ada pembangunan jalan menembus Gunung Hejo.
"Saya tidak melarang apa yang dinginkan mereka. Tapi alat beratnya tiba-tiba mati jadi sulit dihidupkan, akhirnya jalur tol jadi melingkari gunung. Batu petilasan itu juga sulit dicabut," Imbuhnya.