Puting Beliung Terjang Bandung-Sumedang, Ini Analisis Cuaca hingga Rekomendasi BMKG Jabar

Ilustrasi Puting Beliung
Sumber :
  • VIVA.co.id

Bandung – Angin puting beliung menerjang kawasan perbatasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Rabu (21/2/2024) sore. Banyak atap rumah warga berterbangan hingga pagar PT. Kahatex, Bandung roboh.

Detik-detik angin puting beliung yang menerjang kawasan Sumedang-Bandung itu pun viral di media sosial dan WhatsApp Group.

Sehingga BMKG Jawa Barat akhirnya merilis analisis cuaca sementara setelah kejadian nahas tersebut.

Analisis Cuaca Sementara:

1. Suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat, mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, selaras dengan kelembapan udara di lapisan 850-500 mb yang relatif basah yakni antara 45-95 %.

2. Terpantau adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat Pulau Sumatera yang mengakibatkan terbentuknya area netral poin dengan area pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) serta belokan angin (shearline) berada di sekitar wilayah Jawa Barat, kondisi ini mampu meningkatkan pertumbuhan awan disekitar wilayah konvergensi dan belokan angin tersebut.

3. Indeks labilitas berada pada kategori labil sedang hingga tinggi di sebagian wilayah Jawa Barat berpotensi meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan konvektif pada skala lokal.

Tak hanya itu, BMKG Jawa Barat juga memberikan peringatan dini terhadap masyarakat.

Peringatan Dini:

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem wilayah Jawa Barat telah dibuat oleh Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat diseminasikan pada tanggal 21 Februari 2024 mulai pukul 11.30 WIB hingga pukul 16.40 WIB sebanyak 4 kali untuk wilayah terdampak kejadian cuaca ekstrem / bencana Hidrometeorologi dan masih kami pantau hingga saat ini.

Mereka juga memberikan rekomendasi agar masyarakat tetap waspada dalam menghadapi bencana tersebut.

Rekomendasi:

1. Waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca esktrem) seperti hujan lebat hingga sangat lebat pada durasi lebih dari satu jam, angin puting beliung, dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya.

2. Waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrim berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang pada sore hari, terutama pada hari dimana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, biasaya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (Awan jenis Cumulonimbus).

3. Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut.