Dianggap Telah Menistakan Ajaran NU, GP Ansor Bubarkan Pengajian Ustadz Syafiq Basalamah di Surabaya
- YouTube
VIVA Bandung - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Surabaya melakukan penolakan keras terhadap kajian keagamaan yang dibawakan oleh Ustadz Syafiq Riza Basalamah.
Bahkan, penolakan yang dilakukan oleh Ansor Surabaya tersebut berujung ricuh hingga viral di media sosial.
Atas kejadian itu, Ketua umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, Addin Jauharudin pun angkat bicara.
Menurutnya, GP Ansor tidak memiliki DNA membubarkan pengajian agama Islam.
“Yang terjadi adalah sikap tegas kader GP Ansor terhadap gerakan intoleransi atas nama pengajian yang isinya adalah menyerang dan menistakan ajaran dan amaliyah warga Nahdliyin,” tegas Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat 23 Februari 2024.
Addin juga menegaskan, Ansor sejatinya tidak akan pernah menolak sebuah pengajian.
Namun, lanjut Addin, pihaknya menolak pengajian yang bernada intoleran hingga kerap menistakan amaliyah NU.
“Kader-kader Ansor dan Banser selama ini tugasnya mengawal pengajian. Kami komitmen akan hal itu. Tetapi kami tegas dan tidak mundur selangkah pun terhadap pengajian-pengajian yang merongrong identitas kebangsaan Indonesia, intoleran, membangun narasi radikal, menghujat amaliyah NU, apalagi mau mengubah sistem negara,” tambah Addin.
Lebih lanjut, Addin mengaku, saat pihaknya melakukan investigasi ke lapangan, justru pihak Ansor lah yang dirugikan atas kejadian itu.
Pasalnya, kejadian itu terjadi karena pihak penyelenggara pengajian telah melanggar kesepakatan yang telah mereka buat sebelumnya.
“Terjadi pengingkaran atas kesepakatan yang sudah dilakukan kedua belah pihak. Bahwa panitia tidak akan mendatangkan Syafiq Riza Basalamah, tetapi di lapangan itu berbeda,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Addin juga mengaku proses tabayun yang dilakukan pihak Ansor tidak mendapat sambutan baik dari pihak penyelenggara.
Alhasil salah satu kader Ansor ada yang mendapatkan perlakukan kekerasan fisik.
“Kendati kami dirugikan secara fisik, dan tentu saja juga penistaan terhadap amaliah NU, kami tetapi meminta kepada seluruh kader, utamanya di Surabaya, agar tidak terprovokasi dan menunggu komando dari pimpinan pusat,” sambungnya.
Addin pun akhirnya meminta kepada seluruh Kader Ansor di wilayah untuk mengawal kasus tersebut hingga ke jalur hukum.
“Memerintahkan kepada Ketua PAC Gunung Anyar dan PC GP Ansor Surabaya untuk mengawal tindakan kekerasan dan pemukulan terhadap kader Ansor untuk dilokalisir dalam ranah penegakan hukum,” tandasnya.