Terbongkar, Ini Alasan Samsudin Buat Konten Aliran Sesat Bolehkan Tukar Pasangan

Viral Aliran Sesat Bolehkah Tukar Pasangan
Sumber :
  • VIVA.co.id

Bandung – Nama Samsudin tengah ramai diperbincangkan publik lantaran membuat video aliran sesat yang yang memperbolehkan tukar pasangan di antara pengikutnya. 

Video itu pun viral di media sosial sampai meresahkan masyarakat. Kepolisian Kota Blitar kemudian turun tangan menindaklanjuti terkait video viral tersebut. 

Kapolres Blitar, AKBP Wiwit Adisatria, menegaskan bahwa video itu merupakan hasil karya Samsudin yang dikenal sebagai Gus Samsudin, pemilik Pondok Nuswantoro di Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.

Menurut Wiwit, video itu dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pelanggan di kanal YouTube miliknya.

"Ada beberapa hal yang perlu saya tegaskan terkait video viral yang dibuat oleh Samsudin. Pertama, video itu dibuat semata-mata untuk meningkatkan jumlah pelanggan di kanal YouTube yang bersangkutan (Samsudin)," kata Wiwit dikutip dari VIVA Group, Jumat (1/3/2024).

Viral Aliran Sesat Bolehkah Tukar Pasangan

Photo :
  • VIVA.co.id

"Kedua, pengobatan yang disebutkan dalam video tersebut tidak ada, dan beberapa nama yang disebutkan dalam video tersebut hanya fiktif belaka. Kami memastikan bahwa praktik semacam itu tidak ada di wilayah Kabupaten Blitar," sambungnya.

Dikatakan Wiwit, pihaknya sudah mendatangi Samsudin. Kepada polisi, Samsudin mengaku bahwa video itu dibuat hanya untuk konten. Kejadian dalam video itu tidak terjadi.

"Kami juga dalami pembuatan video itu. Informasi yang kami terima video itu dibuat di Jawa Barat," ujarnya.

Wiwit menegaskan bahwa dalam video di youtube paling bawah ada diskripsi disclaimer yang menyebutkan kejadian di konten itu fiktif.

"Tapi, ini menurut saya agak culas sedikit. Tentunya (video) ini sudah meresahkan. Yang bersangkutan (Samsudin), pagi ini berjanji untuk membuat klarifikasi terhadap video tersebut," tegas Wiwit.

Wiwit mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu membuat hal-hal maupun konten-konten yang bisa meresahkan masyarkat untuk menjadi terkenal maupun menaikkan follower dan meningkatan subscriber.

"Ini perlu kedewasaan, baik konten kreator sendiri maupun masyarakat," pungkasnya.