Usai Lakukan Hubungan Badan dengan Ketua KPU, Cindra Aditi Alami Reaksi Ini di Area Reproduksinya

Perempuan cantik korban asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari.
Sumber :
  • tvonenews.com

VIVA Bandung - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ary terbukti menyalahgunakan amanah yang telah dipercayakan oleh negara.

Dia terbukti melakukan tindak asusila kepada korban bernama Cindra Aditi Tejakinkin

Hasyim saat itu merayu korban agar mau berhubungan badan dengannya di sebuah hotel di Den Haag , Belanda.

Kini terkuak, setelah melakukan hubungan badan dengan Ketua KPU, korban mengalami gangguan kesehatan fisik pada area reproduksinya.

Dalam hasil sidang DKPP, Hasyim Asy'ary terbukti pernah melakukan pemaksaan hubungan badan dengan korban di sebuah hotel di negeri Belanda.  

"Berkenaan dengan dalil aduan pengadu (korban) bahwa teradu (Hasyim) memaksa melakukan hubungan badan," kata Ratna dalam sidang, Jumat (5/7/2024).

Ratna menjelaskan, tindakan asusila tersebut Hasyim lakukan saat dirinya bertolak ke Belanda dalam agenda kegiatan Bimtek PPLN di Den Haag pada tanggal 2-7 Oktober 2023.

Pada kegiatan tersebut Hasyim hadir pada tanggal 3 Oktober 2023 dan menginap di Hotel Van der Falk Amsterdam Belanda.

"Bahwa dalam sidang pemeriksaan pengadu mengaku pada malam hari tanggal 3 Oktober 2023, pengadu dihubungi teradu untuk datang ke kamar hotelnya," katanya.

"Pengadu kemudian datang ke kamar hotel teradu dan berbincang-bincang di ruang tamu kamar teradu. Dalam perbincangan tersebut teradu merayu dan membujuk pengadu untuk melakukan hubungan badan," tambahnya.

Kata Ratna, pada awalnya korban terus melakukan penolakan, namun Hasyim terus melakukan pemaksaan hingga akhirnya hubungan badan itu terjadi. 

"Dalam sidang pemeriksaan pengadu menyatakan setelah kejadian (hubungan adan) tersebut seminggu kemudian pengadu mengalami gangguan kesehatan fisik (di area reproduksi korban)," ujarnya.

 Alhasil pada tanggal 18 Oktober 2023, korban melakukan pemeriksaan ke dokter umum atas gejala yang dialaminya.

Sang dokter pun menyarankan agar dilakukan pemeriksaan lanjutan antara korban dan Hasyim Asy'ary. 

"Pada tanggal 31 Oktober pengadu menghubungi teradu melalui pesan WhatsApp agar teradu juga melakukan pemeriksaan kesehatan sebagaimana dianjurkan oleh dokter. Kemudian teradu menjawab 'Iya siap sayang'" beber Ratna.

Selanjutnya Hasyim mengirimkan hasil pemeriksaan kesehatannya yang dilakukan di Indonesia, melalui pesan WhatsApp disertai dengan caption 'semoga kita sehat selalu'.

"Dalam sidang pemeriksaan teradu mengakui bahwa kata 'kita' yang dimaksud dalam chat WhatsApp adalah teradu dan pengadu," ujarnya.