Riset Perguruan Tinggi Didorong Hasilkan Inovasi Berbasis Industri

Menkes Budi Gunadi
Sumber :
  • Dok. Dinkes Jabar

Dengan kondisi yang ada, Menkes mendorong agar inovasi riset mengarah pada alat-alat kesehatan yang sifatnya promotif dan preventif serta mampu melakukan deteksi dini. Langkah ini, biayanya jauh lebih murah dibandingkan penanganan kuratif atau penanganan di rumah sakit.

"Kesinambungan inilah yang ingin kita bangun. Jadi dari perguruan tinggi bisa membaca apa yang menjadi prioritas dan kebutuhan yang mendesak saat ini. Karena kalau intervensinya diarahkan ke rumah sakit anggaran akan semakin banyak, untuk itu baiknya diganti promotif preventif," ujar Menkes.

Menkes berharap peluang ini harus bisa dioptimalkan oleh perguruan tinggi guna menghasilkan penelitian yang mampu menjawab persoalan bangsa maupun global, saat ini maupun dimasa depan.

Ketua Senat Akademik ITB, Hermawan Kresno Dipojono menyebutkan akan segera menindaklanjuti arahan dan masukan dari Menkes dengan melakukan sinkronisasi dan kolaborasi dengan pemerintah serta pelaku industri guna menghasilkan penelitian yang bersifat dari hulu ke hilir sehingga penelitian menghasilkan produk atau jasa yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

"Kita dari ITB mencoba melakukan sinkronisasi. Solusinya kita harus mulai dari awal. Jadi sebelum kita menarget sesuatu kita harus match dengan industri, jadi universitas tidak bisa bekerja sendiri. Supaya bisa memenuhi kriteria kemenkes dalam pemenuhan alkes," kata Hermawan.

Pihaknya menambahkan masukan tersebut akan menjadi bekal bagi pengembangan riset inovasi di ITB kedepannya.

"ITB Insya Allah sanggup melakukan hal tersebut. Kendala teknis terkait regulasi maupun scale up juga menjadi perhatian kami. Menkes juga akan bantu untuk scale up tersebut," ungkap Hermawan.