Krisis Kemanusiaan di Ukraina Semakin Buruk, Ribuan Warga Ukraina Terjebak di Tengah Perang!

War Rusia-Ukraina
Sumber :
  • hrw.org

Bandung, VIVAPerang Rusia dan Ukraina semakin brutal, dengan serangan terbaru di sejumlah wilayah yang menewaskan puluhan warga sipil dan menghancurkan infrastruktur penting. Dalam beberapa pekan terakhir, ketegangan terus meningkat di medan pertempuran timur Ukraina, terutama di sekitar Donetsk dan Luhansk. Menurut laporan BBC, serangan Rusia di wilayah Kherson telah menewaskan lebih dari 20 orang pada hari Rabu. Selain korban jiwa, serangan ini juga menghancurkan rumah sakit dan sekolah, memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah melanda wilayah tersebut.

Ukraina merespons dengan melancarkan serangan balik yang lebih agresif di front timur. Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pasukannya berhasil merebut kembali beberapa desa di Donetsk. "Kami tidak akan berhenti sampai semua wilayah kami kembali berada di bawah kendali penuh Ukraina," tegas Zelensky dalam pidatonya yang dilaporkan oleh Reuters.Dia juga menekankan pentingnya dukungan dari sekutu internasional, termasuk bantuan senjata dari AS dan Uni Eropa, yang memungkinkan Ukraina untuk bertahan dalam pertempuran ini.

 

War Rusia-Ukraina

Photo :
  • aljazeera.com

 

Di sisi lain, Moskow tetap bersikeras bahwa operasi militernya di Ukraina adalah upaya untuk "melindungi" warga berbahasa Rusia di timur Ukraina dan menuding Kyiv serta sekutu Barat sebagai provokator utama. Menurut laporan dari The Guardian, Kremlin mengklaim bahwa pasukan Ukraina yang didukung NATO justru bertanggung jawab atas meningkatnya eskalasi, meskipun fakta di lapangan menunjukkan bahwa serangan Rusia semakin brutal.

Al Jazeera juga melaporkan bahwa ribuan warga sipil telah dievakuasi dari wilayah konflik. Organisasi kemanusiaan internasional memperingatkan bahwa musim dingin yang akan datang bisa membuat situasi semakin parah, dengan banyak orang yang terjebak di daerah yang dikepung tanpa akses ke makanan, air, dan obat-obatan.

Konflik ini, yang dimulai sejak 2014 dengan aneksasi Krimea oleh Rusia, telah berkembang menjadi perang besar-besaran setelah invasi penuh Rusia pada Februari 2022. Hingga kini, lebih dari 10.000 orang dilaporkan tewas, dan jutaan lainnya mengungsi dari rumah mereka. Dunia masih terus menunggu apakah diplomasi akan mampu menghentikan pertumpahan darah ini.

(Sumber: BBC, Reuters, The Guardian, Al Jazeera).