Hasil Survei Indikator, Dedi Mulyadi Sulit Dikalahkan di Pilgub Jabar
- Istimewa
VIVABandung - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia kembali merilis tingkat elektabilitas empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024 dengan topik ‘Siapa kuat di Jabar? Dinamika Elektoral Mutakhir di Tanah Pasundan’.
Empat pasangan di Pilgub Jabar itu di antaranya Dedi Mulyadi - Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu - Ilham Habibie, Acep Adang Ruhiyat - Gitalis Dwi Natarina dan Jeje Wiradinata - Ronal Surapradja.
Founder Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi menjelaskan, hasil survei pada Oktober ini menunjukan data terbaru, di antaranya sosok Dedi Mulyadi memiliki tingkat keterkenalan signifikan dan elektabilitas kuat.
“Suaranya secara top naik siginifikan, bagaimana dengan nama lain? Seperti Ahmad Syaikhu di Oktober naik lumayan sementara dua nama lain belum memadai. Dedi mulyadi mempunyai pemilih strong,” ungkap Burhanudin, Senin 14 Oktober 2024.
Untuk top of mind atau ditanya secara spontan memilih siapa untuk calon gubernur, hasil survei menunjukan KDM bereda di tingkat 47,5 persen disusul Ahmad Syaikhu yang hanya 9,2 persen.
Burhanudin menjelaskan, pertarungan di Jawa Barat saat ini sukses menyita perhatian masyarakat Jawa Barat. Hal ini dipicu karena, isu sosok calon yang memiliki perhatian ke masyarakat terus menguat.
Burhan menuturkan, elektabilitas empat pasangan calon jika melaksanakan pemilihan hari ini, menunjukan potensi kemenangan mencolok dan duet Dedi Mulyadi - Erwan Setiawan jadi kandidat kuat.
Dedi mulyadi - Erwan Setiawan mencapai 75,7 persen, pasangan Ahmad Syaikhu - Ilham Habibie 13,8 persen, Jeje - Ronald 2,7 persen dan Acep - Gita 4,2 persen.
Dengan torehan tersebut juga menunjukan ketertarikan masyarakat Jawa Barat menggunakan hak pilihnya di Pilkada Jawa Barat meningkat di Oktober 2024 mencapai 85,8 persen.
Persentase tersebut lebioh tinggi dibandingkan September 2024 81,7 persen dan Juli 63, persen.
“Tentu alasannya secara statistik Jawa Barat paling padat dan politik tidak dipisahkan, atensi politik semakin meningkat, setelah Ridwan Kamil jadi ke Jakarta, Dedi Mulyadi terus menunjukan angka tinggi,” katanya.
Burhanudin menilai, pertarungan di Jawa Barat kali ini transparan untuk semua pasangan. “Pertarungan di Jawa Barat lebih terbuka, tidak ada pemilih tunggal. Di Jabar bergantian, beda dengan provinsi lain,”
Untuk diketahui, Populasi survei yang dilakukan adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Jawa Barat yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1200 orang berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat yang terdistribusi secara proporsional.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel tersebut memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar 2.9% pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). ******