NASA Terancam Kerugian Miliaran Rupiah Akibat Wahana Antariksa Bermasalah
- space.com
VIVABandung – Badan Antariksa Amerika Serikat NASA menghadapi tantangan serius dalam misinya mengembangkan teknologi eksplorasi antariksa mutakhir. Advanced Composite Solar Sail System (ACS3) yang bernilai sekitar Rp314 miliar kini tengah mengalami gangguan teknis yang dapat membahayakan keseluruhan misi penelitian.
Wahana antariksa eksperimental tersebut diluncurkan dengan tujuan menguji teknologi layar surya revolusioner. Namun dalam perkembangannya ACS3 mengalami malfungsi signifikan yang mengancam keberhasilan misi penelitian ilmiah.
Berdasarkan laporan resmi NASA, diketahui bahwa wahana tersebut tidak dapat berfungsi optimal setelah peluncuran. Kondisi terburuk yang dialami adalah ketidakstabilan posisi di luar angkasa yang dapat menggagalkan serangkaian eksperimen yang telah dirancang dengan cermat.
Tim ahli NASA sedang melakukan serangkaian analisis mendalam untuk mengidentifikasi akar permasalahan. Mereka berupaya mencari solusi komprehensif guna mengembalikan fungsi wahana yang berada dalam kondisi ekstrem tersebut.
Misi ACS3 sebenarnya merupakan bagian penting dari program pengembangan teknologi alternatif propulsi ruang angkasa. Konsep layar surya yang diusung diharapkan dapat menjadi terobosan dalam eksplorasi wilayah luar angkasa di masa mendatang.
Penggunaan energi foton dari matahari sebagai sumber dorongan dinilai memiliki potensi signifikan. Teknologi ini dapat menghemat penggunaan bahan bakar konvensional dan membuka peluang penelitian antariksa yang lebih berkelanjutan.
Namun dengan kondisi wahana saat ini, risiko kegagalan misi semakin besar. Setiap detik perhitungan dan upaya perbaikan menjadi krusial untuk menyelamatkan misi yang telah dipersiapkan bertahun-tahun ini.
Beberapa faktor teknis yang diduga menjadi penyebab malfungsi tengah diselidiki secara komprehensif. Tim NASA tidak ingin terburu-buru mengambil kesimpulan sebelum mendapatkan data valid dari berbagai sumber.
Kerugian yang dialami tidak sekadar materi tetapi juga dampak pada kredibilitas program penelitian antariksa. Setiap kegagalan misi berpotensi menurunkan kepercayaan publik terhadap kemajuan teknologi antariksa
VIVABandung – Badan Antariksa Amerika Serikat NASA menghadapi tantangan serius dalam misinya mengembangkan teknologi eksplorasi antariksa mutakhir. Advanced Composite Solar Sail System (ACS3) yang bernilai sekitar Rp314 miliar kini tengah mengalami gangguan teknis yang dapat membahayakan keseluruhan misi penelitian.
Wahana antariksa eksperimental tersebut diluncurkan dengan tujuan menguji teknologi layar surya revolusioner. Namun dalam perkembangannya ACS3 mengalami malfungsi signifikan yang mengancam keberhasilan misi penelitian ilmiah.
Berdasarkan laporan resmi NASA, diketahui bahwa wahana tersebut tidak dapat berfungsi optimal setelah peluncuran. Kondisi terburuk yang dialami adalah ketidakstabilan posisi di luar angkasa yang dapat menggagalkan serangkaian eksperimen yang telah dirancang dengan cermat.
Tim ahli NASA sedang melakukan serangkaian analisis mendalam untuk mengidentifikasi akar permasalahan. Mereka berupaya mencari solusi komprehensif guna mengembalikan fungsi wahana yang berada dalam kondisi ekstrem tersebut.
Misi ACS3 sebenarnya merupakan bagian penting dari program pengembangan teknologi alternatif propulsi ruang angkasa. Konsep layar surya yang diusung diharapkan dapat menjadi terobosan dalam eksplorasi wilayah luar angkasa di masa mendatang.
Penggunaan energi foton dari matahari sebagai sumber dorongan dinilai memiliki potensi signifikan. Teknologi ini dapat menghemat penggunaan bahan bakar konvensional dan membuka peluang penelitian antariksa yang lebih berkelanjutan.
Namun dengan kondisi wahana saat ini, risiko kegagalan misi semakin besar. Setiap detik perhitungan dan upaya perbaikan menjadi krusial untuk menyelamatkan misi yang telah dipersiapkan bertahun-tahun ini.
Beberapa faktor teknis yang diduga menjadi penyebab malfungsi tengah diselidiki secara komprehensif. Tim NASA tidak ingin terburu-buru mengambil kesimpulan sebelum mendapatkan data valid dari berbagai sumber.
Kerugian yang dialami tidak sekadar materi tetapi juga dampak pada kredibilitas program penelitian antariksa. Setiap kegagalan misi berpotensi menurunkan kepercayaan publik terhadap kemajuan teknologi antariksa