Jamaluddin, Pendidik Anak Desa di Kaki Gunung Bawakaraeng

Jamaluddin
Sumber :
  • Astra

VIVA BandungJamaluddin adalah pemuda Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang memiliki tekad untuk mencerdaskan anak petani di daerah tersebut. 

Hidup di sebuah desa berhawa sejuk di kaki Gunung Bawakaraeng, pria lulusan Pascasarjana Manajemen di Universitas Muslim Indonesia ini memiliki cita-cita meningkatkan pendidikan masyarakatnya yang sangat terbelakang. Dari 4.733 orang penduduk, terdapat 252 orang yang buta huruf.

Jamal prihatin dengan kondisi desanya yang subur dan makmur, penghasil sayur-mayur tersohor di Sulawesi Selatan, tapi pendidikan masih di bawah rata-rata. 

Masyarakat Desa Kanreapia mengutamakan bekerja membantu orangtua setelah lulus SD atau SMP. Tak heran, angka putus sekolah di desa ini cukup tinggi. Lulus SD atau SMP dianggap cukup untuk bekal hidup mereka. 

Akibatnya, tingkat putus sekolah dan tingkat buta huruf di daerah tersebut sangatlah tinggi. Bahkan saking mirisnya, untuk mengeja kata demi kata pun mereka masih terbata-bata

Jamal kemudian membuat rumah berukuran 4x5 meter yang dindingnya tempeli halaman-halaman koran dengan rapi. Kini, rumah itu menjelma jadi majalah dinding raksasa. Ia menamakan rumah tersebut sebagai Rumah Koran.

Tak disangka, halaman koran yang iseng ia tempel itu menarik minat penduduk desa. Sepulang mereka beraktivitas di sawah, ladang atau pasar, biasanya mampir sejenak untuk membaca-baca koran yang tertempel di dinding. Koran-koran ini ia ganti berkala. Selain membaca koran, ia biasa mengajak penduduk desa berdiskusi tentang berbagai topik sambil ngopi di Rumah Koran.

Jamal pun tergerak mengajari anak-anak di desa itu membaca dan menulis. Baik belajar huruf latin, maupun belajar huruf hijaiyah. Sehingga Rumah Koran berkembang dan saat ini menjadi tempat belajar dan berdiskusi tentang motivasi hidup dan terutama masalah lingkungan.

Kegiatan mereka di awal Rumah Koran berdiri selain belajar membaca dan menulis, adalah kegiatan baca buku di sungai dan baca buku di kebun. Jamal mengajak penduduk desa untuk membaca kapan saja dan di mana saja. 

Berkat kerja cerdas Jamal ini, akhirnya ia menerima penghargaan Satu Indonesia Award bidang pendidikan tahun 2017. Selain itu, Jamal juga meraih sederet penghargaan atas kerja kerasnya mengubah pola pikir penduduk desanya. Mulai dari meraih Wirausaha Muda Mandiri dari Bank Mandiri 2020, Peduli Gowa Award dari Pemerintah Kabupaten Gowa 2021, hingga menjadi Duta Petani Milenial dari Kementerian Pertanian RI 2021.