Kampung Lali Gadget Hadirkan Permainan Tradisional Atasi Kecanduan Gadget pada Anak
- Dokumentasi Penulis
VIVABandung – Di tengah era digital yang semakin pesat, sebuah inisiatif unik muncul dari Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo. Kampung Lali Gadget, yang dalam bahasa Indonesia berarti "Kampung Lupa Gadget", hadir sebagai solusi kreatif untuk mengatasi kecanduan gadget pada anak-anak.
Inisiatif ini lahir dari keprihatinan seorang warga bernama Irfandi, yang melihat fenomena kecanduan gadget yang semakin mengkhawatirkan di kalangan anak-anak.
Sejak didirikan pada tahun 2018, Kampung Lali Gadget telah menjadi surga bermain alternatif bagi anak-anak. Di tempat ini, mereka dapat menikmati berbagai permainan tradisional yang tidak hanya menghibur tetapi juga edukatif.
Dari permainan egrang yang melatih keseimbangan hingga aktivitas menangkap ikan di kolam yang telah disediakan, setiap kegiatan dirancang untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari layar gadget mereka.
Program ini tidak hanya sekadar tempat bermain, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran yang memperkenalkan anak-anak pada kearifan lokal dan teknologi tradisional.
Melalui berbagai aktivitas yang disediakan, anak-anak dapat belajar nilai-nilai budaya, kerja sama, dan keterampilan sosial yang mungkin sulit didapatkan dari interaksi dengan gadget.
Yang membuat program ini semakin istimewa adalah keterlibatan para volunteer yang dengan sukarela mendampingi anak-anak dalam setiap kegiatan. Para relawan ini tidak hanya menjadi pengawas, tetapi juga berperan sebagai mentor yang membantu anak-anak memahami nilai-nilai yang terkandung dalam setiap permainan tradisional.
Dari segi pendanaan, Kampung Lali Gadget menerapkan model yang berkelanjutan.
Selain mendapatkan pemasukan dari biaya partisipasi pengunjung, program ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), dan PT Astra International melalui Program SATU Indonesia Award.
Irfandi, sang penggagas, memiliki visi yang jelas untuk masa depan program ini. "Kita juga harus memikirkan generasi sekarang kalau mau mewujudkan Indonesia emas. Untuk generasi yang sekarang, kita sebagai orang dewasa harus memberikan contoh yang baik," ujarnya dengan penuh semangat.
Pernyataan ini mencerminkan komitmennya untuk tidak hanya menciptakan alternatif bermain, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk generasi masa depan Indonesia.
Keberhasilan Kampung Lali Gadget telah mendapat pengakuan dari masyarakat setempat dan pemerintah daerah. Program ini menjadi bukti nyata bahwa solusi kreatif untuk masalah sosial kontemporer dapat muncul dari inisiatif grassroot yang didukung oleh komunitas.
Ke depannya, Kampung Lali Gadget diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya mengatasi kecanduan gadget pada anak-anak.
Program ini menunjukkan bahwa dengan kreativitas, dedikasi, dan dukungan masyarakat, kita dapat menciptakan alternatif yang menarik dan bermakna untuk mengimbangi dampak negatif teknologi digital pada generasi muda.
Inisiatif Kampung Lali Gadget tidak hanya sekadar program pengalihan dari gadget, tetapi juga merupakan gerakan pelestarian budaya dan nilai-nilai tradisional yang dikemas dalam bentuk yang menarik dan relevan dengan kebutuhan masa kini.
Melalui program ini, harapan untuk membangun generasi yang seimbang antara penguasaan teknologi dan pemahaman nilai tradisional menjadi semakin nyata.
VIVABandung – Di tengah era digital yang semakin pesat, sebuah inisiatif unik muncul dari Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo. Kampung Lali Gadget, yang dalam bahasa Indonesia berarti "Kampung Lupa Gadget", hadir sebagai solusi kreatif untuk mengatasi kecanduan gadget pada anak-anak.
Inisiatif ini lahir dari keprihatinan seorang warga bernama Irfandi, yang melihat fenomena kecanduan gadget yang semakin mengkhawatirkan di kalangan anak-anak.
Sejak didirikan pada tahun 2018, Kampung Lali Gadget telah menjadi surga bermain alternatif bagi anak-anak. Di tempat ini, mereka dapat menikmati berbagai permainan tradisional yang tidak hanya menghibur tetapi juga edukatif.
Dari permainan egrang yang melatih keseimbangan hingga aktivitas menangkap ikan di kolam yang telah disediakan, setiap kegiatan dirancang untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari layar gadget mereka.
Program ini tidak hanya sekadar tempat bermain, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran yang memperkenalkan anak-anak pada kearifan lokal dan teknologi tradisional.
Melalui berbagai aktivitas yang disediakan, anak-anak dapat belajar nilai-nilai budaya, kerja sama, dan keterampilan sosial yang mungkin sulit didapatkan dari interaksi dengan gadget.
Yang membuat program ini semakin istimewa adalah keterlibatan para volunteer yang dengan sukarela mendampingi anak-anak dalam setiap kegiatan. Para relawan ini tidak hanya menjadi pengawas, tetapi juga berperan sebagai mentor yang membantu anak-anak memahami nilai-nilai yang terkandung dalam setiap permainan tradisional.
Dari segi pendanaan, Kampung Lali Gadget menerapkan model yang berkelanjutan.
Selain mendapatkan pemasukan dari biaya partisipasi pengunjung, program ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), dan PT Astra International melalui Program SATU Indonesia Award.
Irfandi, sang penggagas, memiliki visi yang jelas untuk masa depan program ini. "Kita juga harus memikirkan generasi sekarang kalau mau mewujudkan Indonesia emas. Untuk generasi yang sekarang, kita sebagai orang dewasa harus memberikan contoh yang baik," ujarnya dengan penuh semangat.
Pernyataan ini mencerminkan komitmennya untuk tidak hanya menciptakan alternatif bermain, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk generasi masa depan Indonesia.
Keberhasilan Kampung Lali Gadget telah mendapat pengakuan dari masyarakat setempat dan pemerintah daerah. Program ini menjadi bukti nyata bahwa solusi kreatif untuk masalah sosial kontemporer dapat muncul dari inisiatif grassroot yang didukung oleh komunitas.
Ke depannya, Kampung Lali Gadget diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya mengatasi kecanduan gadget pada anak-anak.
Program ini menunjukkan bahwa dengan kreativitas, dedikasi, dan dukungan masyarakat, kita dapat menciptakan alternatif yang menarik dan bermakna untuk mengimbangi dampak negatif teknologi digital pada generasi muda.
Inisiatif Kampung Lali Gadget tidak hanya sekadar program pengalihan dari gadget, tetapi juga merupakan gerakan pelestarian budaya dan nilai-nilai tradisional yang dikemas dalam bentuk yang menarik dan relevan dengan kebutuhan masa kini.
Melalui program ini, harapan untuk membangun generasi yang seimbang antara penguasaan teknologi dan pemahaman nilai tradisional menjadi semakin nyata.