Pemerintah Sedang Matangkan Penerimaan Bansos Agar Tepat Sasaran
- cekbansos.kemensos.go.id
VIVA Bandung –Saefullah Yusuf pelaku Menteri Sosial RI telah mengatakan bahwa pemerintah saat ini sedang mematangkan data-data penerima bantuan sosial agar program-program digulirkan tepat pasaran.
"Kita sedang mematangkan data. Datanya nanti kalau sudah selesai pasti akan disampaikan kepada publik siapa saja yang berhak mendapatkan dukungan dari pemerintah dan siapa yang tidak," ujar Gus Ipul di Jakarta.
Dalam pernyataan mensos tersebut telah menanggapi sebuah pernyataan menteri koordinator pemberdayaan masyarakat (Menko Pemmas) Muhaimin Iskandar tentang perencanaan pemberian bantuan bagi para masyarakat kelas menengah yang terdampak kenaikan PPN.
Yang menurut Muhaimin kelas menengah yang rentan terjun ke jurang kemiskinan ini, sehingga perlu bantalan dari pemerintah agar menjaga mereka tidak berada dalam gelembung kemiskinan.
Menanggapi hal-hal tersebut mensos tidak dapat langsung menetapkan siapa saja yang akan mendapatkan bantuan, akan tetapi penerimaan bantuan tersebut harus benar-benar sesuai data yang saat ini tengah disusun oleh pusat statistik.
"Jadi kita tidak bisa hanya berdasarkan bayangan kita, angan-angan kita tapi benar-benar berdasarkan data. Nah datanya ini sekarang sedang digodok oleh BPS," kata Mensos.
Gus Ibu juga saat ini tengah berandai-andai soal pemberian bantuan sosial bagi generasi tersebut dan kelompok akan bekerja sesuai dengan data serta menunjuk arahan terkait pelajaran tersebut.
"Sabar dulu ya. Ya, saya belum berani berandai-andai. Tapi yang jelas kita pastikan datanya dulu setelah itu baru kita susun intervensi," kata dia.
Dalam sebuah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mengurangi angka kemiskinan setiap pemerintahan atau lembaga memiliki program masing-masing yang nantinya ketika sudah ada satu data tunggal yang telah tersusun di BPS maka setiap program tersebut dapat dikolaborasikan di setiap Kementerian ataupun lembaga.
"Nanti ada ukuran-ukurannya, siapa yang masuk kelas menengah turun dan mana yang dari bawah naik kelas. Kan ada yang turun kelas, ada yang naik kelas. Jadi dinamis sekali data itu," kata dia
VIVA Bandung –Saefullah Yusuf pelaku Menteri Sosial RI telah mengatakan bahwa pemerintah saat ini sedang mematangkan data-data penerima bantuan sosial agar program-program digulirkan tepat pasaran.
"Kita sedang mematangkan data. Datanya nanti kalau sudah selesai pasti akan disampaikan kepada publik siapa saja yang berhak mendapatkan dukungan dari pemerintah dan siapa yang tidak," ujar Gus Ipul di Jakarta.
Dalam pernyataan mensos tersebut telah menanggapi sebuah pernyataan menteri koordinator pemberdayaan masyarakat (Menko Pemmas) Muhaimin Iskandar tentang perencanaan pemberian bantuan bagi para masyarakat kelas menengah yang terdampak kenaikan PPN.
Yang menurut Muhaimin kelas menengah yang rentan terjun ke jurang kemiskinan ini, sehingga perlu bantalan dari pemerintah agar menjaga mereka tidak berada dalam gelembung kemiskinan.
Menanggapi hal-hal tersebut mensos tidak dapat langsung menetapkan siapa saja yang akan mendapatkan bantuan, akan tetapi penerimaan bantuan tersebut harus benar-benar sesuai data yang saat ini tengah disusun oleh pusat statistik.
"Jadi kita tidak bisa hanya berdasarkan bayangan kita, angan-angan kita tapi benar-benar berdasarkan data. Nah datanya ini sekarang sedang digodok oleh BPS," kata Mensos.
Gus Ibu juga saat ini tengah berandai-andai soal pemberian bantuan sosial bagi generasi tersebut dan kelompok akan bekerja sesuai dengan data serta menunjuk arahan terkait pelajaran tersebut.
"Sabar dulu ya. Ya, saya belum berani berandai-andai. Tapi yang jelas kita pastikan datanya dulu setelah itu baru kita susun intervensi," kata dia.
Dalam sebuah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mengurangi angka kemiskinan setiap pemerintahan atau lembaga memiliki program masing-masing yang nantinya ketika sudah ada satu data tunggal yang telah tersusun di BPS maka setiap program tersebut dapat dikolaborasikan di setiap Kementerian ataupun lembaga.
"Nanti ada ukuran-ukurannya, siapa yang masuk kelas menengah turun dan mana yang dari bawah naik kelas. Kan ada yang turun kelas, ada yang naik kelas. Jadi dinamis sekali data itu," kata dia