Ibu Harus Waspada! Kenali 6 Tanda Bahaya Saat Masa Nifas

Ibu setelah melahirkan
Sumber :
  • Pinterest

VIVABandung – Masa nifas merupakan periode sensitif yang memerlukan perhatian ekstra. Banyak ibu yang tidak menyadari pentingnya pemantauan kondisi tubuh selama 40 hari pasca melahirkan ini.

Pertama, perubahan warna darah nifas.

Perubahan warna darah nifas menjadi indikator penting kesehatan ibu. Awalnya darah berwarna merah segar, kemudian secara bertahap berubah kekuningan, dan akhirnya putih. Perubahan yang tidak normal perlu diwaspadai.

Seorang Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Dr. Keven menekankan pentingnya memperhatikan kondisi luka.

"Robekan di jalan lahir, baik yang terjadi secara alami maupun melalui episiotomi, membutuhkan perawatan khusus untuk mencegah komplikasi," ujar Dr. Keven dalam channel youtubenya.

Kedua, pembengkakan pada area vagina.

Pembengkakan pada area vagina menjadi hal yang umum terjadi. Namun, pembengkakan yang tiba-tiba membesar perlu mendapat perhatian serius. Kondisi ini bisa mengindikasikan adanya infeksi atau komplikasi lain.

Ketiga, kelembaban berlebih.

Kelembaban berlebih di area jahitan juga perlu diwaspadai. Area yang terlalu lembab dapat menjadi media pertumbuhan bakteri. Hal ini berisiko menyebabkan infeksi dan memperlambat proses penyembuhan.

Keempat, adanya aktivitas berlebihan.

Aktivitas berlebihan selama masa nifas dapat membahayakan pemulihan. Gerakan mengangkang yang terlalu lebar atau aktivitas berat berisiko membuka kembali jahitan. Kondisi ini dapat memperpanjang masa pemulihan.

Kelima, kurangnya asupan nutrisi.

"Asupan nutrisi yang tidak mencukupi juga berbahaya bagi ibu nifas. Kebutuhan gizi sama pentingnya seperti saat hamil trimester ketiga," tegas Dr. Keven saat menjelaskan pentingnya nutrisi seimbang.

Keenam, air mandi terlalu panas.

Penggunaan air terlalu panas saat mandi juga perlu dihindari. Suhu tinggi dapat mengganggu proses penyembuhan luka dan berisiko membuka jahitan. Air hangat dengan suhu sedang lebih dianjurkan.

Perhatikan juga tanda-tanda infeksi seperti demam, nyeri berlebih, atau keluar cairan berbau. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.*****