Gempa di Taput, BMKG Imbau Warga Jangan Pulang Jika Rumah Retak
- Pixabay
BANDUNG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan mencatat sudah 67 kali gempa susulan yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Namun, gempa susulan tersebut dengan kekuatan sangat rendah, sehingga tidak menghasilkan nguncangan seperti gempa pertama. BMKG Wilayah I Medan masih terus melakukan pemantauan gempa bumi tersebut.
Dalam catatan BMKG, gempa terakhir terjadi pukul 09.50 WIB. Meski gempa susulan tidak kencang, tetapi tetap warga perlu waspada.
"Sekali kami imbau, baru saja terjadi gempa dini hari tadi. Untuk itu, tetap tenang dan waspada gempa susulan yang melemah," ucap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati kepada wartawan, Sabtu pagi, 1 Oktober 2022.
Dwikorita meminta kepada warga untuk tidak pulang ke rumah dulu apabila kondisi bangunan rumahnya dalam keadaan retak-retak. Hal ini untuk mengantisipasi tertimpa bangunan.
"Dalam kondisi baik, retak tidak berarti silakan kembali. Kalau sudah mengkhawatirkan jangan dulu pulang," ucap Dwikorita.
Dia meminta warga untuk menjauh lereng dan perbukitan karena kondisi sedang kerap hujan turun. Sehingga untuk mengantisipasi terjadi longsor akibat gempa bumi tersebut.
"Kemudian, warga atau masyarakat untuk tidak terpancing isu-isu tidak bersumber dan silakan terus akses BMKG atau sosial media BMKG," kata Dwi.
Sebelumnya, Gempa bumi terjadi di Tapanuli Utara, Pusat gempa berada di darat, 15 km barat laut Tapanuli Utara. Dengan kekuatan gempa Magnitudo 6.0.Lokasi gempa pada 2.13 Lintang Utara, 98.89 Bujur Timur atau sejauh 15 km Barat Laut Tapanuli Utara pada kedalaman 10 kilometer.
Dirasakan di Tarutung Sumut VI MMI, Singkil-Aceh IV MMI, Tapaktuan-Aceh III MMI, Gunung Sitoli-SUMUT III MMI.