Waketu KPK Lili Diduga Digratifikasi Pertamina Saat MotoGP Mandalika

Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar
Sumber :
  • Istimewa

BANDUNG - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintauli Siregar kembali jadi sorotan pasca mendapatkan hak fasilitas nonton perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika Lombok dari BUMN Pertamina.

Fasilitas tersebut disorot Dewan Pengawas (Dewas) KPK karena patut diduga fasilitas tersebut merupakan gratifikasi. Untuk penanganan tahap awal KPK memanggil pejabat terkait dari Pertamina.

“Benar Dewas memerlukan klarifikasi Dirut Pertamina atas keterangan anak buahnya,” ujar salah satu anggota Dewas KPK, Syamsudin Haris kepada wartawan dikutip dari VIVA.co.id, Kamis 21 April 2022.

Selain tiket nonton, Lili diduga mendapat layanan kamar hotel dari salahsatu perusahaan milik Negara pada 18 dan 20 Maret 2022.

 

Cek LHKPN

 

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN, dikutip VIVA Otomotif Kamis 21 April 2022, Lili memiliki pundi-pundi Rp2,945 miliar pada 2021, dengan utang Rp1,208 miliar. Tanah, dan bangunan jadi aset terbesar senilai Rp2 miliar.

Mengingat ketertarikannya untuk menyaksikan MotoGP, tentu koleksi kendaraannya cukup menjadi perhatian. Tidak disangka, ternyata wanita berhijab tersebut memiliki tiga unit sepeda motor, dan dua unit mobil.

Secara total kendaraan yang terparkir di dalam garasinya itu senilai Rp674,500 juta. Jajaran motor yang dimiliki atas hasil sendiri, meliputi Yamaha MT-25 lansiran 2020 seharga Rp47,500 juta, NMAX lansiran 2015 ditaksir Rp15 juta.

Meski memiliki dua motor buatan pabrikan berlambang garpu tala, namun Lili juga tertarik dengan kuda besi buatan Honda. Dalam data di LHKPN, tercatat motor berlambang sayap mengepak itu buatan 2009 seharga Rp3 juta, tidak dijelaskan tipe, atau nama modelnya.

Tidak ada informasi terkait siapa yang menggunakan motor-motor tersebut, termasuk MT-25 yang diketahui sebagai koleksi kendaraan roda dua termahalnya. Dilahirkan dengan konsep naked bike bertransmisi manual kopling.

Merangkum dari beberapa sumber, seperti dikutip Viva Otomotif, MT adalah Master of Torque pertama kali hadir dalam bentuk konseo, yaitu MT-01 di Tokyo Motor Show pada 1999. Setelah lima tahun kemudian baru diproduksi massal.

MT-01 pertama kali dibuat pada 2005 sampai 2012 dengan memanfaatkan platform Yamaha Warrior XV1700. Setelah muncul series lain dengan mesin berbeda-beda, namun masuk dalam segmen moge, karena kapasitasnya di atas 500cc.

Menyesuaikan kebutuhan pasar, terutama di Indonesia dan beberapa negara Asia, akhirnya Yamaha merilis MT-25 dengan mesin 250cc pada 2015. Memanfaatkan basis R25, sehingga secra garis besar fitur, dan kaki-kakinya sama, hanya desainnya berbeda. Motor yang dimiliki Lili Pintauli merupakan MT Series pertama yang diproduksi lokal, saat itu harganya mencapai Rp55 jutaan. (ads)