AFC Ultimatum Panpel, Aparat Soal Insiden Ratusan Tewas di Kanjuruhan

Insiden Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Arema FC vs Persebaya
Sumber :
  • VIVA

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang

Photo :
  • Foto AP/Yudha Prabowo

Begitupun dalam menyikapi kisruh suporter, dalam perencanaan awal seharusnya bisa terdeteksi resiko terparah yang terjadi, dengan menganalisa karakter suporter. Sehingga pencegahan kerugian dengan jatuhnya korban jiwa bisa diperhitungkan.

"Yang menggelitik dalam kejadian peristiwa kemarin itu yakni saat polisi bersikap represif. Ini mungkin karena  adanya perbedaan persepsi melakukan pengamanan," lanjut Nugroho.

Menurutnya, pembacaan resiko terburuk dalam pengamanan juga harus terinci dengan baik. Bahkan fasilitas pencegahan lain juga harus tersedia untuk melakukan evakuasi. 

"Seharusnya potensi kerusuhan seperti ini juga diperhitungkan. Satu, suporter jangan sampai turun. Kemudian layanan suara (toa) untuk  mengingatkan juga kurang atau tidak ada. Hanya sound system. itu juga menghadap ke lapangan," tambahnya.

Mengacu pada standar FIFA yang melarang penggunaan gas air mata. Menurutnya pengendalian massa (suporter) bisa dilakukan dengan menggunakan water canon, menyemprotkan air ke kerumunan suporter.

"Ada alternatif lain selain gas air mata, mungkin cara water canon, semprot air oleh pemadam kebakaran, sampai terkendali, lalu penyekatan dan pengemanan pemain dan official. Kemarin itu kepanikan, sehingga tak terkendali. Ini diawali  karena tidak adanya kesamaan persepsi dari awal," pungkasnya. (hru)